Berikut Titik Rawan Macet Jakarta-Nagrek  

Gerbang Tol Cileunyi. TEMPO/Prima Mulia
Gerbang Tol Cileunyi. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kepadatan pemudik rupanya belum tampak di sepanjang jalur Jakarta-Nagrek empat hari menjelang lebaran. Menurut pantauan Tempo Jakarta-Nagrek dapat ditempuh dengan waktu normal sekitar lima jam.

Hanya saja Tempo mencatat beberapa titik rawan macet sepanjang Jakarta-Nagrek yang akan menghambat pemudik. Titik rawan macet pertama adalah di pintu keluar tol Cileunyi tepatnya di Jalan Raya Cileunyi.

Pada titik ini Tempo melihat ramainya aktivitas naik turun penumpang dari angkutan kota. Untuk meminimalisir aktivitas naik turunnya penumpang ini kepolisian setempat membatasi angkutan hanya di bahu jalan saja sehingga tidak memakan badan jalan.

Titik rawan macet berikutnya ada di sepanjang Jalan Raya Cipacing hingga Dangdeur Timur. Sepanjang jalan ini selain aktivitas dari angkutan kota juga karena ada pasar tradisional.

Memasuki Simpang Nagrek menurut pantauan Tempo beserta rombongan Kementerian Pekerjaan Umum tercatat masih lancar. Di jalur Nagrek tersebut sudah diberlakukan jalur satu arah.

Nantinya pemudik yang hendak ke Jakarta dari arah Tasikmalaya harus menggunakan jalur lingkar Nagrek. Sedangkan mereka yang hendak ke arah Tasikmalaya menggunakan jalur Nagrek biasa.

Di jalur ini ada persimpangan kereta api yang memungkinkan terjadinya kemacetan. Di tambah sempitnya jalan sehingga kemungkinan antrean panjang bisa terjadi mengingat jalan yang naik turun sehingga pemudik harus ekstra hati-hati.

"Jalur di daerah tersebut memang sempit sehingga kemacetan pasti ada hanya saja bisa terurai dengan jalur lingkarnya," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto saat meninjau jalur Nagrek pada Rabu, 15 Agustus 2012.

Setelah lepas dari Jalur Nagrek potensi kemacetan ada di jalur menuju Limbangan. Pada jalur ini pemudik akan bertemu dengan aktivitas pasar Limbangan selain itu menuju Malangbong potensial macet karena pasar juga.

Akibat adanya aktivitas pasar inilah Tempo beserta rombongan sempat tersendat. Kemacetan di jalur ini menurut salah seorang pengemudi bisa mencapai tiga kilometer di hari biasa.

Saat libur sekolah beberapa waktu lalu pengemudi tadi bercerita terjebak kemacetan parah di jalur ini sehingga waktu tempuh Jakarta-Tasikmalaya bisa mencapai 12 jam.

Sempitnya jalur selatan dan kontur jalan yang naik turun memang berpotensi padat sehingga menyebabkan kemacetan. Djoko sendiri meminta pemudik untuk berhati-hati ketika melalui daerah ini.

SYAILENDRA