Kebutuhan Beras Yogya Naik Jadi 34 Ribu Ton

Sxc.hu
Sxc.hu

TEMPO.CO , Yogyakarta: Pekan terakhir menjelang lebaran kali ini menjadi puncak permintaan kebutuhan bahan pangan khususnya beras di DI Yogyakarta. Kebutuhan beras yang semula hanya 26 ribu ton kini diprediksi mencapai 34 ribu ton dalam satu bulan.

"Puncak dari kebutuhan bahan pangan khususnya beras terjadi minggu ini," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Provinsi DIY Asikin Chalifah di Kepatihan, Selasa, 14 Agustus 2012.

Meski kebutuhan beras itu melonjak tajam, Asikin memastikan stok bahan pangan yang ada dipastikan tercukupi dari pemantauan yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional DIY.

Asikin menuturkan persoalan dalam pemantauan yang dilakukan pihaknya sejak awal Ramadan sampai saat ini terkait kondisi beras adalah perbedaan harga satu pasar dan lainnya. "Tapi masih dalam taraf wajar,” katanya.

Menurut Asikin, minggu ini bakal menjadi puncak tingginya permintaan kebutuhan beras itu. Yang perlu dicermati dalam hal pemenuhan kebutuhan justru adanya beberapa komoditas yang dihasilkan di DIY masih dalam jumlah terbatas sampai saat ini misalnya telur ayam. Sebab, produksi lokal belum mampu mencukupi kebutuhan sehingga harus mendatangkan dari luar DIY.

Kepala Dinas Pertanian DIY Nanang Suwandi menuturkan produksi beras DIY pada semester pertama tahun ini mencapai 570.667 ton. Atau 65 persen dari sasaran produksi beras yang ditetapkan pemerintah pusat, sebesar 877.950 ton.

"Masih ada waktu lima bulan untuk mengejar sisa produksi sebesar 35 persen atau sekitar 307.282 ton. Kami memiliki potensi untuk mewujudkan itu. Minimal pencapaian 65 persen target produksi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat DIY," kata Nanang.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Rhoma Bebas, Ini Komentar Artis Dangdut Jatim

Pemimpin KPK Tahu Disadap Polisi

PKS Tak Konsisten? Ini Tanggapan Anis Matta

Berita Ular Piton Metro TV Diprotes

MiG-23 yang Ditembak Jatuh Beredar di Youtube