Kereta Tambahan Lebaran Batal Berangkat  

Sejumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi Kereta Api antri saat memasuki pintu gerbong kereta di Stasiun Senen, Jakarta, (13/08). Menurut data Kementrian Perhubungan, sepekan menjelang Lebaran tercatat telah terhitung sebanyak 578.181 orang pemudik. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sejumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi Kereta Api antri saat memasuki pintu gerbong kereta di Stasiun Senen, Jakarta, (13/08). Menurut data Kementrian Perhubungan, sepekan menjelang Lebaran tercatat telah terhitung sebanyak 578.181 orang pemudik. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bandung - PT Kereta Api Daerah Operasi II Bandung membatalkan pengoperasian kereta tambahan Lebaran khusus kereta komersial untuk perjalanan hari ini, Selasa, 14 Agustus 2012.

Dua kereta tambahan Lebaran, yakni KA Lodaya Pagi Lebaran dan KA Lodaya Malam Lebaran yang seharusnya mulai beroperasi hari ini, batal berangkat.

"Disebabkan kursi di kereta reguler yang berangkat sebelumnya masih tersisa relatif banyak," kata Manajer Humas PT Kereta Api Daerah Operasi II Bandung Bambang S Prayitno, Selasa, 14 Agustus 2012.

Dia mencontohkan, kereta regulernya yakni, KA Lodaya Pagi dan Lodaya Malam, kursi penumpangnya masih tersisa.

"Seharusnya tanggal 14 Agustus ini sudah kami mulai (pengoperasian kereta tambahan Lebaran khusus komersial), tapi karena kereta regulernya belum tuntas (penjualan tiketnya), maka kami terpaksa membatalkan kereta tambahan Lebarannya," kata Bambang.

Dua kereta tambahan Lebaran untuk kelas komersial perjalanan besok, 15 Agustus 2012 masih menyisakan puluhan tempat duduk yang belum terjual. Tiket kereta tambahan Lebaran itu baru ludas terjual untuk perjalanan tanggal 16 Agustus 2012.

Bambang menuturkan, karena kebijakan 100 persen penumpang itu, PT Kereta Api kesulitan memeperkirakan kapan puncak arus mudik terjadi. Tiket kereta ekonomi sudah ludes sejak H-9 Lebaran.

Namun, Bambang melanjutkan, melihat kecenderungan penjualan tiket kereta komersial pada tangal 16, 17, dan 18 Agustus yang tidak bersisa, diperkirakan di antara tiga hari itu puncaknya. ”Dari awal, orang sudah menunjukkan minatnya menggunakan kereta tanggal itu,” kata Bambang.

AHMAD FIKRI

Berita terpopuler lainnya:
Rhoma Bebas, Ini Komentar Artis Dangdut Jatim
Pemimpin KPK Tahu Disadap Polisi

PKS Tak Konsisten? Ini Tanggapan Anis Matta

Berita Ular Piton Metro TV Diprotes

MiG-23 yang Ditembak Jatuh Beredar di Youtube

Kapolri Sebut KPK Seperti Garong

Batu Apung Seluas Israel Mengambang di Pasifik

Ini Aliran Dana Mencurigakan Djoko Susilo

Ini Alasan Polisi Tak Serahkan Kasus Simulator SIM