Cuaca Panas Ancam Pemudik di Pantura

Pemudik memadati jalan raya Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Jumat (26/8). Puncak arus mudik melalui Jalur Pantura diperkirakan terjadi hari ini dan Sabtu 27 Agustus. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pemudik memadati jalan raya Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Jumat (26/8). Puncak arus mudik melalui Jalur Pantura diperkirakan terjadi hari ini dan Sabtu 27 Agustus. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Cirebon - Suhu udara yang panas akan dihadapi pemudik di sepanjang pantai utara. Karenanya, pemudik pun diminta berhati-hati dan menjaga kesehatan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Majalengka, saat ini suhu di Pantura berkisar antara 32 hingga 33 derajat Celcius. "Suhu udara seperti ini bisa membuat orang dehidrasi," kata Efendi, Kepala BMKG Stasiun Jatiwangi.

Suhu udara yang panas seperti sekarang pun, dia menambahkan, akan menimbulkan banyak debu yang berterbangan di udara. Debu-debu ini pun bisa menggangu pernafasan.

Tidak hanya suhu panas, saat ini angin yang cukup kencang tengah bertiup di Pantura Indramayu dan Cirebon.

Jalur Pantura Indramayu dan Cirebon terletak di dataran rendah yang dekat dengan pantai. Akibatnya, angin timur yang saat ini bertiup akan langsung menghantam daratan tanpa ada pegunungan yang menghalangi.

"Karenanya pemudik, terutama yang menggunakan sepeda motor, kami harapkan lebih berhati-hati," katanya.

Menurut dia, kendaraan jenis ini akan mudah goyah jika tertiup angin kencang. Terlebih jika tiupan angin kencang tersebut berlawanan arah atau memotong laju kendaraan. Ini berarti angin kencang akan bertiup dari sisi kendaraan sehingga membuat kendaraan mudah terjatuh.

Ediy Sugiarto, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cirebon dan sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, meminta kepada pemudik untuk wajib mengenakan masker.

"Bagi pemudik di Pantura wajib mengenakan masker, baik orang dewasa maupun anak kecil," katanya. Masker ini untuk menahan agar debu tidak masuk ke saluran pernafasan.

Sedangkan untuk cuaca yang panas, Edy meminta kepada pemudik untuk banyak mengkonsumsi air minum dan buah. "Kalau memang berpuasa, jangan sampai tidak sahur," katanya.

Di saat sahur itulah pemudik harus banyak mengkonsumsi air putih dan makan buah-buahan. Buah-buah tropis cukup bagus untuk dikonsumsi, seperti mangga, jambu, apel, dan pear.

Yang paling penting, lanjut Edy, jika merasa lelah, harus langsung beristirahat. Bahkan bila perlu melakukan relaksasi seperti pijit. Saat ini di sepanjang Pantura sudah cukup banyak pijit untuk relaksasi.

Selain itu, jika merasa kurang enak badan, Edy meminta pemudik mendatangi posko kesehatan yang telah disiapkan.

Dinas Kesehatan Kota Cirebon menyiagakan 3 posko kesehatan di jalur Pantura, yaitu di terminal Harjamukti, di Kalijaga, dan di Sunyaragi.

Di posko tersebut ada petugas kesehatan yang dibagi dalam 3 shift selama 24 jam. Total 165 petugas kesehatan, termasuk dokter, yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon. "Kami pun menyiapkan ambulans untuk tindakan darurat," katanya.

IVANSYAH

Terpopuler:
Kereta Gratis Ber-AC Sepi Peminat

Kereta Cianjur-Bandung Tak Beroperasi

Jupe Bedah Surah Annisa?

Ramadan, JKT48 Punya Seragam Baru

Menghapus Stigma Seram Terminal Rajabasa Lampung

Tips Masuk Terminal Rajabasa Bandar Lampung

Hari Ini, Ribuan Warga Jakarta Mudik Gratis

Sidang Isbat Lebaran 18 Agustus

Nikmatnya Sop Buntut Ibu Dubes Paris

Lautan Motor Mengalir Mudik