Nikmatnya Sop Buntut Ibu Dubes Paris

Sop Buntut Goreng Dapur Dahapati, Jalan Cipaganti No. 146, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Gilang Mustika Ramdani
Sop Buntut Goreng Dapur Dahapati, Jalan Cipaganti No. 146, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Gilang Mustika Ramdani

TEMPO.CO, Paris--Perempuan separuh baya dengan setelan hijau muda itu sibuk mengurus meja makan berukuran 1x2,5 meter. Sesekali tangannya mengisi ulang nampan dengan kuah sop daging yang perlahan "mengering" setelah puluhan orang mengambil isinya.

Ia cekatan memantau menu lain di sebelah sop seperti perkedel, ikan sambal, ayam goreng, dan kerupuk. "Nasinya habis, pakai perkedel aja atau ambil dagingnya yang banyak," ujarnya sambil tersenyum kepada salah seorang yang mengantri di depan meja.

Perempuan itu tak lain istri Duta Besar Republik Indonesia untuk Perancis, Sally Rezlan Jenie. "Biasa saja kok, kami memasak bersama-sama dengan ibu-ibu dharma wanita," kata dia.

Acara buka bersama dengan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Paris kali ini adalah terakhir yang diselenggarakan KBRI sebelum Idul Fitri 1433 H, minggu depan. KBRI telah menyelenggarakan tiga kali buka puasa bersama yang selalu dijadwalkan setiap Sabtu pukul 21.00 waktu Paris.

Biasanya, Sally menyiapkan menu buka puasa berupa penganan ringan atau makanan "besar" untuk 120 orang. Namun hari itu, Senin 13 Agustus 2012 warga yang datang lebih banyak. Baru 20 menit lewat waktu buka, lebih separuh aneka rupa penganan buka puasa seperti bakwan, puding, risol, es buah, dan beberapa makanan lainnya yang ada diatas meja ludes.

"Lebih banyak yang datang, mungkin karena hari terakhir. Menunya sop buntut," kata dia sembari mengelap peluh kecil di keningnya.

Pendapat Sally diamini Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Paris, Rahmat Arif Jatmiko. Menurut dia, buka bersama di KBRI menjadi favorit WNI terutama pelajar di Paris dan sekitarnya. Tapi kali ini lebih banyak yang datang dibandingkan minggu sebelumnya yang hanya dihadiri tak lebih dari 100-an orang. "Yang datang hari ini mungkin sekitar 200-an orang, selain WNI ada orang asing juga," ujarnya.

Bagi Rahmat, menu yang dihidangkan KBRI selalu enak dan beragam. Buka puasa pertama pertengahan bulan Juli lalu terasa ciamik dengan menu ayam bakar, daging bali, dan bakso ikan. "Minggu lalu juga tak kalah enak, ada rending, sayur lodeh nangka muda dan perkedel jagung," ujar pria asal Surabaya yang sedang mengambil gelar Master di salah satu universitas di Paris ini.

Pujian juga datang dari Inun, perempuan asal Medan yang telah menetap sekitar dua tahun di Paris. Inun yang datang bersama tante-nya puas melahap semua makanan yang ada. "Bakwannya enak lho," kata dia sumringah.

MUNAWWAROH (PARIS)


Berita lain:

Liputan Khusus Ramadan dan Lebaran 2012
Kereta Gratis Ber-AC Sepi Peminat

Sidang Isbat Lebaran 18 Agustus

Polisi Terapkan Contra-Flow di Pantura

Menghapus Stigma Seram Terminal Rajabasa Lampung