Nelayan Pamekasan Layani Perjalanan Mudik  

Kapal nelayan bersiap menuju pantai  usai menangkap ikan di perairan antara Pulau Weh (Sabang)  dengan perairan Ulee Lheue, Banda Aceh, Sabtu (4/8). ANTARA/Ampelsa
Kapal nelayan bersiap menuju pantai usai menangkap ikan di perairan antara Pulau Weh (Sabang) dengan perairan Ulee Lheue, Banda Aceh, Sabtu (4/8). ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Pamekasan - Kata pepatah: ada banyak jalan menuju Roma. Ada banyak jalan juga buat mudik. Jika Anda bekerja di wilayah Kabupaten Pamekasan, Madura, dan ingin mudik ke Probolinggo dan sekitarnya, Anda tak perlu repot naik bus.

Para nelayan di sana memberikan pelayanan. Cukup datang ke Desa Parage, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Di sana ada puluhan perahu kecil nelayan yang disewakan untuk mengantar pemudik tujuan Probolinggo dan sekitarnya. "Sudah lama jalur ini dipakai mudik," kata Sujono, nelayan Pademawu, Senin, 13 Agustus 2012.

Menurut Sujono, saat musim Lebaran pemudik ke Probolinggo penggunaan perahu lumayan banyak, bisa mencapai 20 orang per hari. "Ongkosnya cuma Rp 10 ribu per orang," kata Sujono.

Murdianto, warga Desa Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Probolinggo, mengaku sengaja memilih jalur mudik ilegal ini karena lebih hemat dari segi biaya dan waktu. Ia hanya berharap perjalanan ini akan berjalan lancar tanpa gangguan. "Ombak besar soalnya," katanya.

Menurutnya, jika naik bus Pamekasan-Probolinggo biayanya mencapai Rp 70 ribu dengan waktu tempuh 7 jam. Sedang jika naik perahu hanya Rp 10 ribu dan hanya memakan waktu selama empat jam. "Ini pertama kali saya mudik lewat sini," kata lelaki yang bekerja sebagai buruh bangunan ini.

Selain penumpang biasa, ada juga pemudik sepeda motor. Pemudik motor harus membayar Rp 50 ribu per orang.

MUSTHOFA BISRI

Berita Terpopuler:
Ramai-ramai Klinik Tong Fang, Begini Praktiknya

Tim Sukses Jokowi: Ceramah Rhoma Tetap Pidana

Dinas Kesehatan ''Sentil'' Iklan Klinik Tong Fang

PPP Pilih Foke karena Islam dan Betawi

Ahok: Lagu Bang Rhoma Membuat Saya Tak Ikut Judi

Ke Klinik Tong Fang, Berobat karena Penasaran

Kasus Simulator SIM, Pemimpin KPK Disadap Polisi?

Mengapa Nenek Moyang Kita Tidak Kegemukan?

Asosiasi Sepakbola Brasil Salahkan Rafael

Kasus Distop, Rhoma Irama: Alhamdulillah