KAI Mulai Operasikan Kereta Tambahan  

Ratusan calon penumpang kereta api memadati Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (29/6). Libur panjang sekolah dimanfaatkan warga untuk liburan ke sejumlah kota di Pulau Jawa. TEMPO/Subekti
Ratusan calon penumpang kereta api memadati Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (29/6). Libur panjang sekolah dimanfaatkan warga untuk liburan ke sejumlah kota di Pulau Jawa. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO , Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengoperasikan tiga KA Ekonomi AC dan lima set kereta rel diesel elektrik (KRDE) sebagai kereta tambahan untuk angkutan Lebaran.

"Kereta-kereta tersebut merupakaan produksi PT INKA Madiun," kata Kepala Humas KAI, Sugeng Priyono, di Stasiun Pasar Senen.

Pada 13 Agustus 2012, KAI mulai mengoperasikan KRDE AC dengan rute Surabaya-Madiun dan Surabaya-Blitar. KAI juga akan menjalankan KA Ekonomi AC Tawangjaya untuk rute Semarang Tawang-Jakarta Pasar Senen pada 14 Agustus 2012. Pada tanggal yang sama, KAI juga akan mengoperasikan dua rangkaian KA Ekonomi AC Matarmaja dengan rute Malang-Pasar Senen.

Dua set KRDE AC rute Cirebon-Tegal-Tanjung Priok serta KRDE AC Maguwo Ekspres jurusan Purwokerto-Kutoarjo juga mulai beroperasi pada 14 Agustus 2012.

Sugeng mengatakan KA Ekonomi AC Tawangjaya dan Matarmaja masing-masing mampu mengangkut hingga 768 penumpang. Sedangkan kapasitas setiap KRDE adalah 304 penumpang.

Peresmian KRDE AC Surabaya-Madiun dan Surabaya-Blitar akan dilakukan di Surabaya pada 13 Agustus 2012. Sedangkan peresmian kereta-kereta tambahan lainnya dilaksanakan pada 14 Agustus 2012 di Jakarta.

Menurut dia, tarif untuk KA Ekonomi AC Tawangjaya Rp 100.000. Tarif untuk KA Ekonomi AC Matarmaja Rp 160.000. Sedangkan tarif KRDE AC Tegal-Tanjung Priok Rp 70.000 dan tarif untuk KRDE AC Maguwo-Purwokerto Rp 60.000.

Untuk pengadaan tiga KA Ekonomi AC, pemerintah menganggarkan Rp 174,6 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sedangkan untuk lima sert KRDE AC, pemerintah menganggarkan Rp 132 miliar dari APBN. Pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan, menyediakan kereta-kereta tambahan tersebut untuk dioperasikan oleh PT KAI.

Kereta-kereta tambahan tersebut dioperasikan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada masa mudik Lebaran. Sugeng menyatakan, lonjakan penumpang di stasiun-stasiun Jakarta sudah terjadi.

"Sebanyak 60 persen penumpang menuju kota-kota di Jawa Tengah," ujarnya. Kota tujuan yang banyak diminati pada masa mudik Lebaran adalah Solo, Yogyakarta, Semarang, Tegal, serta Cepu.

Sedangkan 30 persen penumpang menuju kota-kota di Jawa Timur dan 10 persen lainnya menuju kota-kota di Jawa Barat seperti Cirebon. Sugeng memprediksi, puncak arus mudik terjadi pada 16-17 Agustus 2012. KAI pun memperkirakan arus balik berlangsung pada 25 Agustus 2012.

MARIA YUNIAR


Terpopuler:
Pemerintah Siap Hadapi Churchill

Diminati IBM, Saham Blackberry Menanjak

Indonesia Harus Waspadai Ancaman Krisis Ekonomi

Produsen Kopi Akan Keluarkan Sertifikat Bersama

Blok Cepu Terhambat, SBY Panggil Bupati Bojonegoro

Air Asia dan Garuda Buka Rute Baru Ke Lombok

Tata Niaga Kedelai Tunggu RUU Pangan

Kedelai Lokal Tidak Dilirik Pengusaha Tahu Tempe

Pemerintah Lemah Awasi Impor Daging Sapi

Penghematan, Pelni Ganti Solar ke Gas