TEMPO.CO , Tegal: Tiga daerah di jalur nasional pantai utara Jawa Tengah bagian barat meliputi Brebes, Tegal, dan Pekalongan diperkirakan menjadi pusat kemacetan arus mudik yang mulai terjadi sejak kemarin Minggu, 12 Agustus 2012.
Hasil pantuan Tempo saat mengecek kondisi jalur Pantura dari perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah di Losari Kabupaten Brebes hingga Plelen Kabupaten Batang, menunjukan tiga daerah tersebut tak memiliki jalur pemecah arus atau jalan alternatif.
Adat pasar tradisonal dan perempatan di Losari saat memasuki batas Provinsi Jawa Barat-Jawa Tengah. Juga ada pasar yang sama di Kecamatan Tanjung, Bulakamba, dan alun-alun serta pasar induk Brebes akibat meluapnya pedagang kaki lima.
“Titik kemacetan yang paling pasti di pertigaan Pejagan akibat perlintasan kereta api dan antrean kendaraan dari exit Tol Pejagan,” ujar Kepala Kepolisian Resort Brebes, Komisaris Besar Kif Aminanto, saat meninjau sejumlah loaksi jalan di wilayah kerjanya pekan lalu.
Pintu kereta Pejagan ini dilalui oleh kepadatan perjalanan kereta api saat arus mudik, sementara jalan raya yang dilintasi padat oleh arus kendaraan dari pintu keluar jalan Tol Pejagan yang hendak kembali ke arah pantura maupun arus dari pantura ke arah selatan tujuan Yogyakarta dan Purwokerto.
Kif Aminanto mengaku sengaja membuat rekayasa lalu lintas jalan untuk mengantisipasi kemacetan di sini, di antaranya menutup akses masuk kendaraan dari arah pantura agar memutar terlebih dahulu serta mengarahkan kendaraan dari keluar pintu tol ke jalur alternatif ketanggungan.
“Tujuan Yogyakarta, Purwokerto, dan sekitarnya bisa lewat ketanggungan dan larangan, sementara tujuan Semarang lewat Ketangungan, Jatibarang, dan Slawi, Kabupten Tegal,” ujar Kif.
Sementara titik macet di Kota Tegal disebabkan oleh kondisi sejumlah pusat perbelanjaan serta belum selesainya jalur lingkar utara Brebes-Tegal. “Kami tak punya jalur pengurai sehingga semua kendaraan pemudik masuk kota,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Kota Tegal, Khaerul Huda.
Meksi begitu ia mengaku kondisi ini akan ditangani bersama-sama dengan aparat kepolisian untuk membantu kenyamanan pemudik yang lewat di wilayah kerjanya. “Salah satunya, menutup semua perempatan menjadi satu arus dan satu arah,” katanya.
Kebijakan ini dilakukan dengan cara menutup perempatan Maya, Kota Tegal untuk mengarahkan pemudik masuk satu jalan jalan kota jalan Kapten Ismail masuk kembali ke Jalan Gajahmada, jalan Yos Sudarso, dan lurus keluar kota.
Kemacetan di Kota Pekalongan terjadi di pasar Wirodesa Kabupaten Pekalongan hingga masuk Kota Pekalongan, tepatnya di depan stasiun Kota Pekalongan Jalan Gajahmada, serta dua pintu kereta masing-masing jalan KH Mas Mansur dan perlintasan kereta jalan KH Hasyim Asari, Kelurahan Noyontaan.
Titik kemcetan lain di daerah ini meliputi perempatan Ponolawen serta perempatan pasar Grogolan. Kemacetan di kota batik ini sulit dihindari karena di Pekalongan juga tak ada jalur pengurai arus atau jalan lingkar.
EDI FAISOL
Terpopuler:
Tak Dapat Tiket Mudik, Anggota TNI Ini Mengamuk
Jalur Lintas Timur Sumatera Layak untuk Mudik
Gubernur Tak Izinkan Pemudik Motor Lewat Tol
Jelang Lebaran, Harga Tiket Jayapura-Jakarta Naik
Tangkap Calo Kereta, Berhadiah Rp 500 Ribu
Pembenahan Jalur Mudik Tidak Tuntas
Waspadai Modus Kejahatan Geser Tas Saat Mudik
Tempat Istirahat Pemudik di Jalan Lintas Sumatera
Aroma Mudik Lebaran Mulai Terasa di Subang
Tangkap Calo Tiket Berhadiah Rp 500 Ribu