Waspadai Modus Kejahatan Geser Tas Saat Mudik

Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta. [TEMPO/ Arnold Simanjuntak
Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta. [TEMPO/ Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Keceriaan pulang ke kampung halaman kadang membuat pemudik lengah menjaga keamanan. Kepala Unit Kesatuan Lengkap Terminal Kampung Rambutan Kepolisian Sektor Ciracas Ajun Komisaris Anuri mengimbau pemudik dengan bus untuk mewaspadai kejahatan di terminal. Modus lama, tapi masih perlu diwaspadai adalah pembiusan dan modus geser tas.

Pembiusan biasanya terjadi di dalam bus. Sementara pelaku penggeseran tas biasanya mengambil kesempatan saat penumpang duduk menunggu bus. "Mereka menunggu saat korban lengah dan tidak ada petugas," kata Anuri di Terminal Kampung Rambutan, Ahad, 12 Agustus 2012.

Anuri mengingatkan penumpang sebaiknya jangan gampang melayani orang yang tidak dikenal. "Pelaku seolah-olah akrab, mengajak ngobrol, dan memberi minum," ujarnya.

Untuk mencegah ada korban, Anuri menyiagakan polisi patroli yang memantau penumpang di sekitar tempat duduk. Selain itu, ia juga berjanji mengingatkan penumpang lewat pengeras suara.

Untuk mengamankan pemudik, 786 personel kepolisian dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bersiaga di Terminal Kampung Rambutan. Menurut Anuri, seluruhnya disebar di area rawan untuk mencegah tindak kejahatan. "Kami antisipasi dengan meletakkan personel di tempat strategis," katanya.

Area strategis itu mencakup area tunggu bus, area kedatangan penumpang atau keluar-masuk penumpang, dan area tersembunyi seperti di bawah pohon dan belakang bus. Ia sedang bekerja sama dengan Dinas Perhubungan untuk mengaktifkan empat CCTV di berbagai sudut terminal yang rawan.

Sampai H-7 Lebaran, Anuri mengatakan, belum ada laporan korban kejahatan di terminal. Menurut dia, itu karena jumlah penumpang belum mengalami kenaikan yang berarti dibanding tahun lalu. Pada 10 Agustus 2012 lalu, 500 bus berangkat dari terminal ini, memuat 4.048 penumpang. Sedangkan pada 11 Agustus 2012, sebanyak 553 bus yang berangkat. Seluruhnya mengangkut 6.558 penumpang. Ia memprediksi kerawanan meningkat saat puncak arus mudik pada H-4 dan H-3 Lebaran.

ATMI PERTIWI