Sopir Bus Mulai Jalani Tes Kesehatan  

Tes urine. TEMPO/Hamluddin
Tes urine. TEMPO/Hamluddin

TEMPO.CO, Jakarta - Mudik H-7, sopir di Terminal Kampung Rambutan mulai menjalani tes kesehatan. Hingga siang ini, Ahad, 12 Agustus 2012, sudah sembilan sopir yang mengikuti tes urine.

Menurut Fetari, Koordinator Penyakit Tidak Menular Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, tes kesehatan diperlukan untuk mengetahui konsumsi alkohol dan narkoba di kalangan sopir. "Untuk mengetahui konsumsi obat dan lama waktu istirahat," kata dia.

Prosedurnya, kata dia, sopir dan kendaraannya dihentikan di depan tenda tes urine begitu tiba di terminal. Kemudian sopir menjalani wawancara data umum. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan respirasi untuk mengetahui kandung alkohol. Terakhir, tes amphetamin untuk mengecek kandungan zat narkotik dan psikotropika.

Sopir yang lulus tes akan diberi surat rekomendasi layak mengemudi. Sementara yang tidak lulus akan dikembalikan kepada Dinas Perhubungan. "Kalau ada masalah, misalnya gula darah tinggi, akan kami rujuk ke posko kesehatan di dalam terminal," kata Fetari lagi.

Posko pemeriksaan beroperasi sejak H-7 hingga H+7 mudik. Setiap hari, seluruh sopir yang mampir ke Terminal Kampung Rambutan tak boleh luput dari pemeriksaan. Dalam tes ini, Fetari menargetkan 150 sopir diperiksa urinenya.

Abar, 40 tahun, sopir bus Parung Indah jurusan Cianjur-Jebrod, pasrah saja dalam pemeriksaan. Dia mengakui tes itu memang dibutuhkan untuk menjamin keamanan penumpang. "Ya, diperlukanlah," katanya singkat. Dia sendiri mengaku tak pernah mengkonsumsi alkohol ataupun narkoba, meski harus menyetir enam jam per hari.

ATMI PERTIWI