Tak Dapat Tiket Mudik, Anggota TNI Ini Mengamuk  

Loket tiket Kereta Api di Stasiun Gambir. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Loket tiket Kereta Api di Stasiun Gambir. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Purwokerto - Seorang anggota TNI mengamuk di Stasiun Purwokerto. Gara-garanya, ia tak dapat tiket mudik Lebaran.

Sebuah kaca loket tiket kereta pun pecah berantakan terkena bogem mentahnya. "Ia memecahkan kaca pada loket lima, kebetulan saya bertugas di situ," kata Tri Mei Intan, 25 tahun, petugas penjaga loket Stasiun Purwokerto, Sabtu, 11 Agustus 2012.

Ia mengatakan, akibat pecahan kaca tersebut, tangannya terluka. Tri langsung mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan yang sudah mulai berjaga menyambut arus mudik Lebaran.

Anggota TNI yang mengamuk tersebut diketahui bernama Prajurit Satu (Pratu) Dedi Fitriyanto, anggota Batalion 406 Candra Kusuma Purbalingga. Setelah memecahkan kaca, ia langsung dibawa ke Markas Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/Purwokerto.

Menurut Tri, Dedi sedang antre membeli tiket kereta api ekonomi Gaya Baru. Ia membeli tiket untuk mudik pada 16 Agustus 2012. Dedi membeli tiket dengan tujuan Yogyakarta.

Sambil membawa blangko kosong pembelian tiket, Dedi yang saat itu bersama istrinya ikut masuk ke antrean di loket 5. Saat di depan petugas loket penjualan tiket Purwokerto-Yogyakarta itu, Tri meminta Dedi mengisi blangko pembelian tiket di
customer service yang ada di sebelah pintu masuk peron, "Silakan Bapak ke bagian customer service," kata Tri.

Namun, Dedi tidak ke bagian customer service, melainkan mendatangi semua loket yang ada di stasiun. Ia kemudian menanyakan kembali ada-tidaknya tiket yang ia inginkan.

Merasa tak mendapat jawaban memuaskan, Dedi kembali mendatangi loket lima. "Lalu, saya jawab, tiket yang dimaksud sudah habis," kata Tri.

Merasa dibohongi, Dedi pun kesal. Ia langsung memecahkan kaca loket tersebut. Tak lama, petugas langsung membawa Dedi ke pos pengamanan.

Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom)IV/1 Purwokerto Letnan Kolonel CPM, Dhorip, mengatakan, perbuatan Dedi didorong oleh emosi sesaat karena kecewa atas pelayanan petugas loket.

"Pada saat dia kembali lagi ke loket 5, petugas saat itu sedang bertengkar dengan seorang ibu-ibu pembeli tiket lain, sehingga beberapa pertanyaan Dedi tidak digubris. Dia lalu marah dan mendorong kaca loket hingga pecah," katanya.

Ia mengatakan Dedi sudah bertanggung jawab mengganti kaca yang pecah. "Tetap ada sanksi karena dia melakukan tindakan indisipliner," kata Dhorip.

ARIS ANDRIANTO

Berita Ramadan lainnya:
Menu Buka Puasa yang Disajikan Obama
Lebaran, Pelni Tak Naikkan Tarif Karcis

Barack Obama Gelar Buka Puasa Bareng

Jelang Lebaran, Sirup Buah Kawis Laris Manis

Angkutan Tak Boleh Naikkan Tarif di Atas 30 Persen

Umrah, Suara Dedy ''Miing'' Gumilar Hilang

Yang Dilakukan Artika Sari Devi Jelang Lebaran

970 Polisi Papua Diturunkan Amankan Lebaran

Jalur BojonegoroNgawi, Alternatif Hindari Pantura