Tempat Istirahat Pemudik di Jalan Lintas Sumatera

Dua pemudik beristirahat di bawah pohon saat terjadi kemacetan di hutan jati Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (5/10). ANTARA/Arief Priyono
Dua pemudik beristirahat di bawah pohon saat terjadi kemacetan di hutan jati Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (5/10). ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO , Jakarta: Setelah terombang-ambing selama dua jam di Selat Sunda, para pemudik yang hendak ke kota Bandar Lampung harus menaklukkan Jalan Lintas Sumatera sepanjang 93 kilometer. Belasan titik rawan kecelakaan dan kondisi jalanan bergelombang akan mempengaruhi stamina dan konsentrasi pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor.

“Istirahat di rest area yang tersedia dua atau tiga kali di ruas jalan itu. Jangan memaksakan diri karena akan sangat membahayakan keselamatan,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih, Sabtu, 11 Agustus 2012.

Puluhan tempat peristirahatan banyak tersedia di sepanjang jalur mudik yang selalu padat dan ramai itu. Ada yang resmi dibuat pemerintah dan polisi untuk menyambut arus mudik berupa pos dan ada juga yang berupa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) serta rumah makan yang disulap pengelolanya untuk tempat peristirahatan dadakan.

“Langkah itu untuk menarik peminat pemilik SPBU dan rumah makan mendatangkan konsumen. Strategi daganglah,” kata Toto Herwantoko, seorang pengurus Hiswana Migas.

Tempo merekomendasikan sejumlah tempat peristirahatan yang asik untuk sekadar melepas lelah sebelum menaklukkan Jalan Lintas Sumatera Bakauheni – Bandar Lampung itu. Semuanya berada di sisi kiri jalan dari arah Pelabuhan Bakauheni. Nyaman dan memiliki tempat parkir luas serta, tempat ibadah dan toilet yang cukup bersih.

SPBU Garuda Hitam

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ini hanya berjarak 15 menit dari Pelabuhan Bakauheni dan masih berada di Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan. Musala dan toilet di tempat ini cukup bersih. Keelokan lembah di bawah SPBU itu juga cukup memanjakan mata. Sisi lain dari bibir pantai ujung Sumatera bisa disaksikan dari tempat itu. Biasanya saat arus mudik lebaran tempat ini akan dipadati pemudik yang mengisi bahan bakar sambil mengembalikan stamina selepas mengarungi Selat Sunda selama dua jam.

Rumah Makan Siang Malam Penengahan

Berada di kilometer 70 atau berjarak sekitar 23 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni. Rumah makan yang menyatu dengan SPBU, minimarket, toko roti dan masjid itu juga menjadi tempat favorit lainnya. Daya tarik tempat peristirahatan ini adalah masjid yang dinaungi dua buah pohon mangga besar. Cukup rindang dan memiliki tempat parkir yang luas.

Rumah Makan Tiga Saudara

Berada di kilometer 60, rumah makan yang selalu menyediakan masakan padang ini menyediakan parkir luas. Di hari-hari biasa, rumah makan ini selalu dipadati oleh truk dan bus penumpang yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa atau sebaliknya. Belasan toilet dan kamar mandi tersedia.

SPBU Tarahan

Memiliki tempat parkir luas dan deretan warung makan di sekitar SPBU akan menjadi daya tarik bagi pemudik. Tempat ini selalu dipadati pemudik dengan kendaraan roda dua. Biasanya mereka bergerombol di samping kiri dan kanan pintu masuk SPBU. Pemudik juga bisa beristirahat di tempat yang telah disediakan oleh pengelola secara gratis.

Pantai Pasir Putih

Inilah tempat melepas lelah favorit pemudik. Setiap musim mudik lebaran, obyek wisata yang berada di pinggir Jalan Lintas Sumatera ini selalu dipadati pemudik yang hendak menuju kota Bandar Lampung dan kota-kota sekitarnya. Deretan pohon waru yang menaungi bibir pantai dan pemandangan laut menjadi daya tarik sendiri. Tempat parkir luas, kamar mandi dan toilet tersedia. Sayangnya untuk masuk ke lokasi ini pengunjung dikenakan tarif Rp 3 ribu per orang dan Rp 5 ribu untuk kendaraan roda dua serta Rp 10 ribu untuk kendaraan roda empat.

Selain tempat peristirahatan tersebut, puluhan posko mudik lebaran juga bisa menjadi pilihan lain. Pos-pos itu biasanya menyediakan takjil untuk berbuka.

NUROCHMAN ARRAZIE