Jalur Bojonegoro-Ngawi, Alternatif Hindari Pantura

Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bojonegoro - Jalur pantai utara, terutama dari Semarang-Surabaya yang melewati lebih dari 10 kota diprediksi tetap padat. Untuk menghindari jalan itu, pemudik bisa memilih jalur tengah yang menghubungkan Bojonegoro-Ngawi, Jawa Timur, atau ke Cepu, Blora, Jawa Tengah.

Selama lebaran tiga tahun terakhir, jalur Ngawi-Bojonegoro-Cepu, mulai menjadi langganan para pemudik. Jalur ini mempersingkat jarak dari Surabaya ke Semarang sepanjang 290 kilometer, berkurang sekitar 10 hingga 15 kilometer. Selain itu, jalur tengah ini juga relatif tidak terlalu padat dibandingkan jalur pantai utara.

Misalnya, dari Surabaya ke Semarang, jalur ini mulai Gresik, Lamongan, Babat. Kemudian, lewat jalur tengah, mulai Kecamatan Baureno, Bojonegoro, dan melewati sejumlah kecamatan. Hingga kemudian bertemu dengan Kecamatan Padangan. Di kecamatan perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah ini, pemudik bisa memilih dua jalur, yaitu jalur ke Kabupaten Ngawi atau ke Kota Cepu. Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Untuk mengantisipasi pemudik Lebaran 2012, Pemerintah Bojonegoro juga telah melakukan pembenahan jalan, terutama jalur antara Bojonegoro-Padangan-Cepu sepanjang 36 kilometer yang kondisinya bergelombang dan sempit. Kemudian, jalur Padangan-Ngawi sepanjang 38 kilometer yang kondisinya bergelombang, sebagian amblas, sempit, dan berkelok-kelok.

Kepolisian Resor Bojonegoro kini tengah memetakan jalur-jalur yang rawan macet dan yang rawan tindak kriminalitas. Pengaturan jalur lalu lintas arus mudik dikoordinasi di setiap pos ketupat yang terdapat di beberapa kecamatan lintasan jalan provinsi dan nasional. Tepatnya, mulai dari Kecamatan Baureno hingga Kecamatan Padangan, dan Kecamatan Margomulyo. "Tiga kecamatan yang berbatasan dengan kabupaten Lamongan-Tuban-Blora, dan Ngawi, sudah kita antisipasi," kata juru bicara Kepolisian Resor Bojonegoro, Ajun Komisaris Polisi Subarata, Sabtu, 11 Agustus 2012.

Selain itu, dari pihak Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Bojonegoro juga telah menganggarkan dana sebesar Rp 4 miliar untuk rehabilitasi jalan. Perbaikan jalan itu akan berakhir pada Rabu, 15 Agustus atau empat-lima hari sebelum lebaran. "Sudah hampir selesai pengerjaannya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bojonegoro, Andi Candra.

Direktur Operasi PT Jasa Marga Hasanudin menyarankan cara untuk menghindari kemacetan di ruas utama jalur Pantai Utara. "Ruas utama yang kerap dilalui orang adalah Cikampek lewat Pamanukan menuju Jatibarang ke Palimanan dan berakhir di Cirebon dengan jarak 217 kilometer dari Jakarta," kata dia.

Sehingga, jika ada kemacetan di jalur tersebut, pemudik disarankan untuk mengambil jalur kedua, yaitu jalur tengah melewati tol Cipularang keluar di tol Sadang. Dari Sadang, pemudik menuju Subang ke arah Cikamurang, lanjut Kadipaten kemudian Palimanan dan berakhir di Cirebon.

SUJATMIKO

Berita Terpopuler:
Rhoma Irama Ancam Penyebar Ceramahnya
Rhoma Irama Dicekal MNC Grup?

Lolos Uji Emisi, Mobil Esemka Siap Produksi

Rhoma Irama Bakal Gugat Penyebar Isi Ceramah SARA

2014, Rakyat Bisa Pilih Kalla, Prabowo, Mahfud atau Dahlan

Panwaslu Lindungi Pelapor dari Gugatan Rhoma

Seberapa Penting Luna Maya Bagi Ariel

RCTI Bantah Cekal Rhoma Irama

Bakal Diadukan Jokowi-Ahok, Rhoma Bungkam

MNC Juga Bantah Mencekal Rhoma