Ramadan di Swiss, Dubes Djoko Maklumi Staf Telat

Djoko Susilo.
Djoko Susilo.

TEMPO.CO, Jakarta -Para staf kedutaan Indonesia di Bern Swiss boleh sedikit lega dengan kebijakan Duta besar Djoko Susilo. Karena panjangnya jam puasa, dia memberikan kelonggaran bagi para stafnya.

“Ya kalau agak telat-telat sedikit saya maklumlah,” ujar Djoko kepada Tempo melali sambungan telepon. 

Dia menjelaskan waktu puasa yang panjang, sekitar 18-19 jam. Malam hampir tak tidur karena waktu Magrib baru datang jam 21.00 dan Isya hingga traweh pada jam 24.00. Mereka harus sahur sekitar pukul 02.00 karena Imsak pukul 03.00. Otomatis setelah itu mereka baru bisa beristirahat agak panjang hingga jam 08.00 pagi. Sedangkan jam bekerja di kedutaan  pukul 09.00-17.00. 

Agar para staf juga bisa menikmati puasa di rumah, Djoko juga memperpendek jam kerja selama 1 jam. Tetapi layanan kepada masyarakat tetap diutamakan. Mereka cukup beruntung karena saat ini tak banyak kunjungan kerja dari para pejabat di tanah air atau pejabat setempat.

Ngomong-ngomong soal puasa yang lebih panjang di negeri orang, Djoko mengaku tak kaget. Dia pernah mengalaminya 25 tahun lalu saat jadi jurnalis di Amerika Serikat. Dia membagi tips khusus untuk menghadapi jam puasa yang cukup panjang. “Waktu sahur minum banyak-banyak air putih supaya tidak dehidrasi,” ujarnya.

DIAN YULIASTUTI