Pemudik Diminta Waspada Jalur Gentong  

Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Pemudik diminta ekstra hati-hati saat menuruni jalur Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Selain rawan macet,  ada beberapa penyempitan jalan, turunan nan panjang ini sangat curam dan penuh tikungan.

Kepala Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya Ajun Komisaris Besar Gupuh Setiyono meminta agar pengendara kendaraan umum maupun mobil atau motor pribadi, apalagi yang tidak hafal kondisi jalur Gentong harus  waspada. Dari mulai kawasan Cipeundeuy Kabupaten Garut, Gentong, sampai Pamoyanan, Tasikmalaya, setidaknya ada 9 titik rawan macet dan kecelakaan.

"Jalan yang menurun sangat curam dengan tikungan-tikungan yang tajam, bahkan ada yang berbentuk (huruf) 'U'. Sementara di jalur kiri (jalur pemudik arah Tasikmalaya/Jawa Tengah) itu jurang,"ujarnya kepada Tempo, Jum'at 10 Agustus 2012.

Polres Kota Tasikmalaya menurunkan sekitar 27 personel yang akan berjaga di 9 titik rawan. "Kami turunkan hampir satu peleton anggota polisi, termasuk tim pengurai. Setiap titik rawan nanti akan dijaga tiga orang polisi. Mereka siap memberikan pelayanan terbaik kepada pemudik,"katanya.

Gupuh pun mengaku bersyukur akhirnya pemerintah membangun jalur jalan dan jembatan baru di atas jalur Gentong lama. Jalur baru sepanjang 1,2 kilometer yang masih dalam tahap pengerjaan itu,  bakal punya andil besar dalam mengurangi tingkat kemacetan jalur Gentong.

Terutama, kata dia, jalur baru yang kelak bakal digunakan khusus untuk menampung arus kendaraan dari arah Jawa Tengah ke arah Bandung ini antara lain bakal mampu mengurangi kemacetan akibat penyempitan jalur di sekitar Jembatan Trowek--jembatan di atas rel kereta api.

"Jalan baru ini bisa mengurangi tiga titik rawan dari 9 titik menjadi 6 titik. Kalau jalan baru ini bisa dioperasikan dalam Lebaran sekarang, ini akan membuat pelayanan kami bisa lebih baik lagi,"kata Gupuh.

Faktor kerawanan jalur Gentong ini sempat pula diekspos rapat koordinasi pengamanan Lebaran tahun ini di markas Polda Jawa Barat. Faktor-faktor itu, kata Direktur Lalu Lintas Komisaris Besar Bimo Anggoro Seno, diantaranya adalah turunan curam, tikungan tajam hingga 90 derajat serta kemiringan jalan hingga 20 derajat.

Selain itu, akibat penyempitan jalan di beberapa titik, saat hendak menikung atau berbelok, truk yang mendaki dari arah Jawa Tengah/bawah harus mengambil lajur berlawanan sehingga arus yang turun dari arah Bandung/atas. "Penyempitan jalan di jembatan Trowek, acap kali tak bisa digunakan oleh dua kendaraan besar yang berpapasan," kata Anggoro.

ERICK P. HARDI | SIGIT ZULMUNIR

Berita terpopuler lainnya:
Mudik, Mahasiswi Unibraw Tewas Terlindas Truk
Polisi Antisipasi Sabotase Jalur Kereta

Waspada 3 Tindakan Sabotase Rel Kereta Ini

Pantura Macet, Mudik Bisa Lewat 2 Dua Jalur Ini

Mudik Sambil Berendam Air Panas di Tasikmalaya

Ke Garut Emoh Macet? Coba Via Jalur Cijapati

805 Titik Macet Hadang Pemudik

Hari ini Uji Coba Lingkar Gentong

Ulama NU Tetapkan 1 Syawal pada 19 Agustus

Puncak Mudik, Tol Cirebon Dibuka Penuh