Ini Skema Buka Tutup Pintu Tol Saat Mudik  

Kendaraan antre saat akan keluar pintu tol Cikampek, Jawa Barat. Tempo/Tony Hartawan
Kendaraan antre saat akan keluar pintu tol Cikampek, Jawa Barat. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga akan memberlakukan sistem buka-tutup pintu tol pada tiga hari menjelang Lebaran. Direktur Operasi Jasa Marga, Hasanudin, mengatakan langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan, baik di pintu masuk tol maupun keluar.

“Hal ini dilakukan karena dibandingkan hari biasa, lalu lintas harian di jalan tol bisa meningkat hingga 60 persen saat mudik," kata Hasanudin di kantor Jasa Marga pada Jumat, 10 Agustus 2012.

Dibandingkan Lebaran tahun lalu, Jasa Marga memprediksi ada kenaikan volume kendaraan hingga 8 persen pada Lebaran tahun ini.

Menurut Hasanudin, tol Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi akan menjadi perhatian utama. Alasannya, di kedua tol ini, lalu lintas harian bisa naik hingga 95 persen dibandingkan hari biasa.

Untuk gerbang tol Cikampek, pemberlakuan satu arah akan dilakukan jika sudah terjadi penumpukan di pintu keluar, yang diprediksi terjadi lima hari menjelang Lebaran.

Di pintu keluar Cikampek, Jasa Marga akan membuka 14 gardu dari total delapan unit gardu utama. Menurut Hasanudin, jika antrean di pintu keluar tol Cikampek sudah mencapai 2 kilometer, maka pemudik akan dialihkan ke gerbang tol Kalihurip Selatan dan gerbang tol Sadang.

"Kemudian jika di pintu keluar tol Kalihurip juga sudah terjadi penumpukan maka pemudik yang akan menuju jalur Pantai Utara Jawa disarankan keluar di gerbang tol Kalihurip Utara," ujar Hasanudin.

Selanjutnya, jika kepadatan kendaraan sudah mencapai Simpang Susun Dawuan, pengguna jalan tol yang hendak menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur disarankan untuk belok ke arah tol Cipularang dan keluar di Gerbang tol Sadang. Sampai di perempatan Sadang, pemudik bisa lurus dan masuk Pantura melalui Subang, Cikamurang, Kadipaten, dan Cirebon.

Hasanudin mengatakan apabila ada kemacetan total di Jalur Pantura pemudik bisa keluar di tol Cileunyi, Sumedang, Kadipaten, dan Cirebon. Alternatif lain, kata Hasanudin pemudik bisa melalui Nagrek, Malangbong, dan Tasikmalaya.

Dengan demikian, untuk mencapai Cirebon ada tiga jalur alternatif. Yang pertama, dari Cikampek lewat Pamanukan menuju Jatibarang ke Palimanan dan berakhir di Cirebon, dengan jarak 217 kilometer dari Jakarta.

Kemudian alternatif kedua, melalui jalur tengah yaitu tol Cipularang keluar di tol Sadang. Dari Sadang pemudik menuju Subang ke arah Cikamurang lanjut Kadipaten kemudian Palimanan dan berakhir di Cirebon.

Alternatif terakhir melalui jalur selatan, yaitu dari Dawuan masuk Cipularang keluar di Cileunyi menuju Sumedang ke arah Kadipaten kemudian Palimanan dan berakhir di Cirebon, dengan panjang jarak 251 kilometer.

Hasanudin memperkirakan, lalu lintas harian di tol Cikampek jelang Lebaran naik 45.092 unit per hari, dari sekitar 14 ribu unit di hari biasa. Untuk tahun ini diprediksi terjadi kenaikan 10,5 persen dari Lebaran tahun lalu.

Sedangkan di tol Purbaleunyi, Hasanudin memprediksi, puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 Lebaran. Menurut Hasanudin, pada puncak arus mudik, volume kendaraan akan naik dari sekitar 26 ribu unit per hari menjadi 46 ribu.

"Di tol Purbaleunyi, kami akan memberlakukan satu arah pada H-3 sampai H+1 Lebaran," ujar Hasanudin. Selain itu, Jasa Marga juga akan menyediakan 17 unit kendaraan derek dan dua unit alat berat.

SYAILENDRA

Berita Ramadan lainnya:
Hikmah Salat Malam di Bulan Ramadan
Begini Sehat Ala Rasulullah

Kisah Datuk Penyebar Islam di Bali dan Banyuwangi

Melihat isi Dapur Pembuat Dodol Betawi

Ulama NU Tetapkan 1 Syawal pada 19 Agustus