Kapolda Jatim: Tidak Perlu Takbir Keliling

Sejumlah umat Muslim melakukan pawai malam takbiran di Jalan Penghibur, Makassar, (9/9). Takbir keliling dengan konvoi bermotor memadati seluruh ruas jalan protokol di Makassar. TEMPO/Fahmi Ali
Sejumlah umat Muslim melakukan pawai malam takbiran di Jalan Penghibur, Makassar, (9/9). Takbir keliling dengan konvoi bermotor memadati seluruh ruas jalan protokol di Makassar. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Hadiatmoko, meminta masyarakat tidak menggelar takbir menyambut datangnya Lebaran dengan pawai keliling kota. "Perayaan malam takbiran lebih baik dilakukan di masjid-masjid daripada di jalanan," katanya kepada wartawan, Jumat, 10 Agustus 2012.

Hadiatmoko mengatakan bahwa takbir keliling di jalanan lebih memiliki risiko yang lebih besar dibanding dengan yang dilakukan di masjid-masjid. Selain menimbulkan kemacetan, juga bisa terjadi kecelakaan lalu lintas yang bisa berakibat adanya korban jiwa.

Meskipun demikian, kata Hadiatmoko, jika masyarakat tetap berkeras menggelar takbir keliling di jalan-jalan umum, lebih baik dilakukan dalam kawalan polisi. Takbir keliling juga tidak boleh dilakukan hingga keluar daerah masing-masing. "Tujuannya agar bisa berlangsung tertib, mengurangi kemacetan, dan menghindari kecelakaan lalu lintas," ujarnya.

Polda Jawa Timur mulai hari ini hingga 16 hari ke depan menggelar Operasi Ketupat Semeru 2012. Sebanyak 13.982 anggota kepolisian dari Polda dan 39 kepolisian resor kota dan kabupaten di Jawa Timur dikerahkan dalam operasi ini.

Menurut Hadiatmoko, aparat kepolisian disiagakan di berbagai lokasi yang rawan kecelakaan lalu lintas, kemacetan dan tindak kriminalitas. Apalagi berdasarkan evaluasi kepolisan terjadi tren kenaikan angka kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminalitas.

Pada Operasi Ketupat 2011, angka kecelakaan lalu lintas naik 30,58 persen dan jumlah korban luka berat naik 17,53 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Sasaran keberhasilan Operasi Ketupat tahun ini adalah bagaimana mengurangi angka kecelakaan lalu lintas beserta jumlah korban dan mengurangi tindak kriminalitas saat Lebaran," ucapnya.

DINI MAWUNTYAS

Berita Terpopuler:
Gubernur Fauzi Bowo Bungkam Soal Video di Youtube
Rhoma Irama, Kanan-Kiri Kena Jerat Hukum

Ahmad Yani: Bambang Widjajanto Jangan Seperti Preman

Kunjungi Korban Kebakaran, Fauzi Sindir Jokowi

Unsur Pidana Rhoma Irama Terbukti

Panwaslu: Celotehan Foke Melanggar Etika Politik

Robert Pattinson Ogah Bertemu Kristen Stewart

Santri Relawan Fauzi Bowo Dipukul di Jelambar Baru

Begini Nasehat SBY Kepada KPK dan Polri

Istri Kim Jong Un Pakai Tas Seharga 1,8 Juta Won