Polda Bali Waspadai Terorisme Saat Libur Lebaran  

Antrean pemudik untuk naik feri di pelabuhan Gilimanuk, Kamis (17/9). REUTERS/Murdani Usman
Antrean pemudik untuk naik feri di pelabuhan Gilimanuk, Kamis (17/9). REUTERS/Murdani Usman

TEMPO.CO, Denpasar - Kepolisian Daerah Bali tetap mewaspadai kemungkinan aksi terorisme saat libur Lebaran tahun ini. “Kita tidak mau ada kejadian lagi yang sudah berulang dua kali,” kata Wakil Kepala Polda Bali, Brigjen Ketut Untung Yoga Ana, usai memimpin apel Operasi Ketupat 2012, Jumat, 10 Agustus 2012.

Menurut dia, saat liburan ini akan terjadi arus perpindahan manusia yang sangat dinamis. Bukan tidak mungkin situasi itu akan dimanfaatkan oleh kelompok teroris. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk ikut mewaspadai kondisi di lingkungannya. “Misalnya kalau ada orang tidak jelas keberadaannya dan tujuannya,” katanya.

Polda Bali sendiri akan mengerahkan sekitar 4.000 personel dengan fokus utama pelayanan lalu lintas. Operasi akan berlangsung selama 16 hari dengan pembukaan 22 posko pelayanan, terutama di jalur Denpasar-Gilimanuk yang merupakan jalur utama arus mudik. Posko juga melibatkan instansi lain, seperti Dinas Perhubungan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, dan lain-lain.

Pengamanan khusus dilakukan di pintu-pintu masuk dengan deteksi yang lebih ketat terhadap ancaman keamanan. Namun, pihak Polda Bali tidak secara khusus menyiapkan sniper alias penembak jitu. “Prioritas kita pelayanan. Kalau yang seperti itu hanya melihat kondisi di lapangan saja,” katanya. Menjelang Lebaran, dia menyebut sudah melakukan peningkatan operasi tindak kriminal sehingga pelaku kasus kepruk kaca dan aneka tindak kriminal bisa ditangkap.

Untuk kelancaran lalu lintas, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum yang menjanjikan perbaikan ruas jalan sudah akan selesai 14 hari sebelum hari H. Dari Dinas Perhubungan juga ada kebijakan untuk menghentikan operasional truk besar di jalur mudik sejak H-7 dari Hari Raya Idul Fitri. 

ROFIQI HASAN

Berita Terpopuler:
Gubernur Fauzi Bowo Bungkam Soal Video di Youtube

Rhoma Irama, Kanan-Kiri Kena Jerat Hukum

Mahfud MD: Koruptor Hidupnya Panas

Ahmad Yani: Bambang Widjajanto Jangan Seperti Preman

Wawancara Tempo dengan Hartati Murdaya

Kunjungi Korban Kebakaran, Fauzi Sindir Jokowi

Demokrat: Rhoma Irama Tak Bersalah

Ini Alasan Dik Doank Nikah Lagi

Ini Kumbang Iblis dari Republik Dominika