Pemudik Via Puncak-Cianjur Bakal Naik 10 Persen

Seorang pengemudi tidur setelah menghadapi kemacetan di Jalur Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/9). Pada Puncak Arus Balik lebaran tahun ini terjadi kemacetan hampir di semua kota sehingga waktu tempuh menuju Jakarta hampir 2 kali lipat dibanding waktu normal. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Seorang pengemudi tidur setelah menghadapi kemacetan di Jalur Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/9). Pada Puncak Arus Balik lebaran tahun ini terjadi kemacetan hampir di semua kota sehingga waktu tempuh menuju Jakarta hampir 2 kali lipat dibanding waktu normal. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO , Cipanas: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cianjur memprediksi jalur mudik Puncak-Cianjur bakal dipadati kendaraan saat arus mudik menjelang Idul Fitri 1433 Hijriah. Kepadatan volume kendaraan diperkirakan meningkat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cianjur, Aban Sobandi, mengatakan, perkiraan kenaikan volume kendaraan pemudik yang melintas di jalur Puncak-Cianjur didasarkan angka yang cenderung tiap tahun meningkat. "Tahun lalu jumlah kendaraan yang melintas di jalur Puncak-Cianjur mencapai lebih kurang 655.000 unit kendaraan berbagai jenis," kata Aban di Cianjur, Kamis 9 Agustus 2012.

Melihat jumlah itu, arus kendaraan pemudik yang melewati Puncak Cianjur diprediksi meningkat. "Sebagian besar kendaraan pemudik yang melintas didominasi kendaraan roda dua. Tahun ini jumlahnya diperkirakan akan lebih meningkat lagi dan tetap masih didominasi dengan kendaraan roda dua," ucapnya.

Bagi kendaraan angkutan umum yang ada di Kabupaten Cianjur, kata Aban, pihaknya mewajibkan untuk dilakukan pemeriksaan uji kelaikan. Hal itu sebagai langkah antisipasi menghadapi angkutan lebaran yang digunakan untuk mengangkut penumpang. "Ini kaitannya dengan arus mudik dan balik yang akan terjadi pada H-7 dan H+7 Lebaran," ujarnya.

Salah satu tujuan uji kelaikan kendaraan untuk meningkatkan keselamatan para penumpang.

Awak kendaraan juga harus melengkapi kendaraannya dengan alat keselamatan seperti pemadam kebakaran kendaraan, palu pemecah dan alat lain yang merupakan fasilitas untuk keselamatan di kendaraan. "Kondisi itu khusus kendaraan yang menggunakan AC," tegasnya.

Menurut Aban, untuk kendaraan umum bus lintas Bandung-Jakarta tidak dilakukan uji karena kendaraan tersebut dipastikan telah diuji di daerah asalnya. "Kita fokuskan bagi kendaraan umum yang ada di Cianjur saja. Kita periksa kendaraan yang berangkat dari Cianjur untuk mengetahui kelayakannya selama angkutan lebaran," ujarnya.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita lain:
Demokrat: Rhoma Irama Tak Bersalah

Kunjungi Korban Kebakaran, Fauzi Sindir Jokowi

Ini Kumbang Iblis dari Republik Dominika

Ahmad Yani: Bambang Widjajanto Jangan Seperti Preman

Abraham : Pembahasan dengan SBY Normatif