Ada 805 Titik Macet di Jalur Mudik Jawa Barat

Kendaraan pemudik terjebak macet di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat,  (27/8). TEMPO/Prima Mulia
Kendaraan pemudik terjebak macet di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (27/8). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Anda tengah bersiap mudik pekan depan melewati jalur darat Jawa Barat untuk menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur? Bersiap-siaplah dicegat ratusan titik kemacetan!

Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Martanto mengatakan, seluruhnya diperkirakan terdapat 805 titik kemacetan di Jawa Barat. ”Kami coba menggambarkan dari permasalahan yang nanti berada di Hari Raya Idul Fitri,” kata dia di sela rapat koordinasi Lebaran di Gedung Sate Bandung, Rabu, 8 Agustus 2012.

Dari ratusan titik kemacetan itu, 469 titik berada di jalur mudik utama dan 336 titik di jalur alternatif penyangganya. Sementara di jalur mudik utama itu, titik kemacetan terbanyak berada di jalur selatan, yakni 198 titik; disusul jalur pantura 166 titik; dan jalur tengah 105 titik.

Polda Jawa Barat mendata sumber kemacetan itu terdiri dari 48 titik pasar tumpah, sembilan lokasi pabrik, 17 titik penyempitan jalan, 12 lokasi perbaikan jalan, tiga lokasi perbaikan jembatan, 393 lokasi SPBU, serta 323 lokasi rumah makan. Semuanya tersebar di jalur utama dan jalur alternatif di Jawa Barat.

Martanto mengatakan, sejumlah strategi dipersiapkan untuk mengurai kemacetan yang mungkin terjadi dengan penempatan petugas di titik-titik kemacetan itu. Dia menuturkan, petugas kepolisian yang ditempatkan untuk mengurai kemacetan itu seluruhnya 2.935 orang.

Dia mencontohkan, pasar tumpah di depan pabrik PT Kahatex di Kabupaten Bandung kerap menyebabkan kemacetan pengguna jalan yang hendak menuju Lingkar Nagreg selepas dari pintu tol Cileunyi. Polisi, katanya, sudah meminta jauh-jauh hari dengan melarang pedagang untuk berjualan di badan jalan. ”Kita tidak melarang berjualan, asal tidak menggunakan badan jalan,” kata Martanto.

Martanto mengatakan, polisi juga sudah mengumpulkan pemilik pabrik untuk meminta, jika memungkinkan, meliburkan semua karyawannya sejak H-7. Sebagian setuju, tapi ada juga yang tidak.

Mengantisipasi kemacetan di jalur utama mudik, tahun ini, Polda Jawa Barat mencoba membagi jarak antar-pos pengamanan di jalur itu tiap 4,5 kilometer, baik di jalur utara, tengah, dan selatan. Total terdapat 86 pos pengamanan yang tersebar di jalur utama angkutan Lebaran. Di jalur utara 37 pos pengamanan, di jalur tengah 28 pos, dan sisanya di jalur selatan.

Martanto menuturkan, di tiap pos pengamanan itu, para petugas akan dilengkapi alat komunikasi. Personel yang ditugasi di pos itu pun khusus memiliki keahlian sebagai Tim Urai. ”Sepeda motor yang sudah terlatih keterampilannya untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang mengalami kemacetan,” kata dia.

AHMAD FIKRI