Mudik, Pelni Kupang Siapkan 6 Kapal

Apel pelepasan Kapal KM Sinabung yang mengangkut relawan dan kerabat korban gempa Sumatera Barat secara gratis di Terminal Penumpang Nusantara II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (5/10). Tempo/Panca Syurkani
Apel pelepasan Kapal KM Sinabung yang mengangkut relawan dan kerabat korban gempa Sumatera Barat secara gratis di Terminal Penumpang Nusantara II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (5/10). Tempo/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Kupang - PT Pelni cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyiapkan enam kapal untuk melayani arus mudik Lebaran dari daerah itu ke seluruh wilayah di Indonesia.

"Ada enam kapal yang kami siapkan untuk mengangkut pemudik dari daerah ini," kata Kepala Cabang PT Pelni Kupang NTT Indra Irawan di Kupang, Kamis, 9 Agustus 2012.

Enam kapal yang disiapkan yakni KM Pangrango yang melayani pelayaran ke sejumlah daerah di kepulauan Maluku dan berakhir di Pelabuhan Ambon. KM Sirimau, melayani pelayaran di wilayah Jawa, Sulawesi, hingga Tanjung Pinang di Kepulauan Riau.

KM Bukit Siguntang melayani pelayaran tujuan Makassar hingga Tarakan. Sementara KM Awu melayani pelayaran lintas NTT hingga ke Surabaya. Dan KM Wilis dan KM Sabu Nusantara melayani sejumlah pelayaran di seputaran wilayah NTT dan bagian barat Nusantara.

Enam kapal ini, menurut dia, sudah cukup untuk mengatasi lonjakan penumpang dari NTT, sehingga PT Pelni tidak berniat menambah armada untuk mengatasi lonjakan penumpang jelang Lebaran ini. "Armada yang ada cukup mengangkut pemudik dari daerah ini," katanya.

PT Pelni, katanya, hanya menambah personel untuk menjaga situasi pelabuhan agar tetap aman, dalam rangka memberikan pelayanan kepada calon penumpang yang akan menggunakan jasa pelayaran PT Pelni dari Pelabuhan Tenau, Kupang, menuju sejumlah pelabuhan tujuan menjelang Lebaran ini. "Kami sudah minta agar aparat keamanan ditambah di Pelabuhan Tenau, Kupang," katanya.

Dia mengatakan, penumpang kapal Pelni dari NTT sudah mulai mengalami peningkatan pada H-10 Idul Fitri. Peningkatan penumpang mencapai 70 persen. Kapal Pelni bertipe 1.000, misalnya, biasanya hanya melayani pelayaran dengan kapasitas penumpang 500 orang, namun melonjak hingga mencapai 1.000 penumpang.

Kapal Pelni yang bertipe 2.000, yang biasa melayani pelayaran dengan jumlah penumpang sebanyak 700 orang, naik mencapai 1.000 penumpang. "Sudah biasanya lonjakan penumpang terjadi saat liburan sekolah atau perayaan hari besar keagamaan," katanya.

YOHANES SEO