Cegah Kecelakaan, Pemerintah Didesak Tambah Armada

Seorang petugas membagikan Peta Resmi Jalur Lebaran di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (7/8). ANTARA/Dian Dwi Saputra
Seorang petugas membagikan Peta Resmi Jalur Lebaran di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (7/8). ANTARA/Dian Dwi Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendesak Kementerian Perhubungan menambah jumlah armada transportasi umum darat untuk keperluan mudik. Ketua Umum MTI, Danang Parikesit, mengatakan sedikitnya moda transportasi umum menyebabkan orang lebih memilih mudik menggunakan sepeda motor.

"Padahal angka kecelakaan sepeda motor sangat tinggi," kata Danang ketika dihubungi, Kamis, 9 Agustus 2012. Kenaikan angka kecelakaan sepeda motor sepanjang 2010 dan 2011 berkisar 46 persen.

Pada tahun 2010, angka kecelakaan pengguna sepeda motor mencapai 3.080 jiwa, kemudian jumlah tersebut naik di 2011 menjadi 4.482 jiwa. Tahun lalu sebanyak 779 pemudik meninggal dunia, turun dari tahun sebelumnya sebanyak 853 orang.

Untuk korban luka berat mengalami peningkatan dari 1.135 orang pada 2010 menjadi 1.334 orang pada 2011. Pemudik yang mengalami luka ringan juga naik menjadi 3.443 orang tahun lalu.

Jumlah armada transportasi darat yang ada sekitar 37 ribu unit kendaraan dinilai tidak dapat menampung lonjakan pemudik yang diperkirakan naik menjadi 15.434.213 jiwa dari 15.121.834 di tahun 2010.

Meningkatnya jumlah kecelakaan, menurut Danang, selain disebabkan sedikitnya transportasi umum seperti bus, seseorang lebih memilih menggunakan sepeda motor karena pemerintah tidak tegas terhadap oknum nakal yang ada di terminal, stasiun, pelabuhan, bahkan bandara.

"Pengamatan MTI di lapangan lebih banyak mobil omprengan pelat hitam dibandingkan dengan angkutan umum yang menjemput penumpang. Harganya pun bisa lebih mahal," ujar Danang.

Untuk penambahan jumlah bus, kata Danang, pemerintah tidak perlu bingung. Menurut dia perusahaan otobus bisa diajak bekerja sama dengan cara menarik armada mereka yang ada di luar Jawa.

Selain itu, untuk menghindari penumpukan penumpang di stasiun, Danang juga meminta Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan PO Bus untuk menyediakan bus bantuan. Dengan demikian, penumpang yang tidak diangkut kereta bisa dilimpahkan dengan bus.

Jumlah kecelakaan bus sendiri tahun ini, menurut Danang, relatif kecil. Pada 2010 ada 215 kasus, tapi naik menjadi 254 kejadian tahun lalu. Jumlah ini masih lebih sedikit dibandingkan dengan kecelakaan mobil pribadi yang terjadi tahun lalu sebanyak 865 kejadian.

SYAILENDRA

Berita Ramadan lainnya:
Inilah Jalur-jalur Tengkorak di Jawa Timur
Jalur Lintas Timur dan Tengah Sumatera Rawan Macet

Pegawai Negeri Sipil di Garut Dapat Jatah THR

Penjualan Tiket Bus ke Sumatera Turun 50 Persen

Kenapa Kartu Selamat Lebaran Lebih Baik dari SMS

Pemudik Diminta Hindari Pertigaan Palur

Ada Mudik Gratis, Penjualan Tiket Bus Eksekutif Normal

Ini Jalur Alternatif Menghindari Pertigaan Palur

Jalur Mudik di Garut Dipasangi CCTV