BCA Sediakan Rp 46 Triliun untuk Lebaran  

TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO , Jakarta: PT Bank Central Asia Tbk. menyediakan uang tunai Rp 46 triliun untuk memenuhi kebutuhan nasabah pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

"Kami menyiapkan uang tunai Rp 46 triliun, naik 10 persen dari tahun lalu," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, di Jakarta.

Jahja menjelaskan, dari dana Rp 46 triliun tersebut, sebesar Rp 21 triliun akan dialokasikan untuk kebutuhan dana outlet dan ATM di wilayah Jabodetabek dan sisanya untuk wilayah di luar Jabodetabek.

Menurut dia, dana terbesar memang disiapkan untuk ibu kota. "Dana terbesar tetap di Jakarta. Kalau sudah H+2 Lebaran baru masyarakat belanja ke daerah, baru dana tersebar ke daerah," ucapnya.

PT BNI (Persero) Tbk. juga siap tetap melayani nasabah selama Lebaran. Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan transaksi pada saat Lebaran nanti, BNI berencana untuk tetap membuka ratusan kantor layanan nasabah.

Direktur Jaringan dan Layanan PT BNI (Persero) Tbk., Honggo Widjojo Kangmasto, mengatakan, "Rencananya, kami akan buka 200 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Honggo saat ditemui di gedung BNI, Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2012.

Menurut Honggo, upaya untuk tetap membuka kantor layanan nasabah saat Lebaran tersebut tinggal menunggu keputusan dari Bank Indonesia. Berdasarkan pengalaman selama ini, Honggo yakin, BI akan mengizinkan BNI untuk tetap membuka kantor layanan nasabah.

"Nanti, kantor cabang akan kami buka di daerah strategis. Misalnya di Jakarta. Juga kami akan buka di jalur Pantura yang banyak orang pulang kampungnya," ujar dia.

Wakil Kepala Divisi Jaringan dan Layanan BNI, Adji Rizal Pahlevi, mengatakan antisipasi BNI terhadap lonjakan kebutuhan transaksi tidak hanya berupa pembukaan 200 kantor layanan nasabah. BNI juga berkoordinasi dengan PT Arta Jasa untuk menjaga operasional sistem ATM mereka saat lonjakan kebutuhan transaksi terjadi.

"Kami bersama anggota ATM Bersama yang lain sudah berkoordinasi dengan Arta Jasa pekan lalu. Sudah ada beberapa bentuk antisipasi yang sudah mulai dilakukan, seperti menambah jumlah teknisi serta menambah bandwith agar sistem tidak overload," ujar Adji pada kesempatan terpisah.

MARTHA THERTINA | ISTMAN MP


Terpopuler:
Batavia Air Bakal Jadi Maskapai Berbujet Rendah

Dua Penyebab Hilangnya Satelit Telkom-3

Dahlan Rombak Direksi PT Dirgantara Indonesia

Isu Duit Iran Bikin Saham Standard Chartered Turun

Ternyata Stiker BBM Cepet Luntur

HSBC: Ekonomi Indonesia Tumbuh 6,1 Persen

Tahun Ini, Rel Ganda Utara Jawa Baru Rampung Separ

Kereta Cepat Sulit Lintasi Jalur Ganda

Jasa Marga Akuisisi Tol Cinere-Jagorawi Rp 137 Miliar

Puluhan Keluarga Tak Pernah Menikmati Listrik