Tegal Tempat Isi Ulang BBM Terfavorit Pemudik  

Masyarakat antre untuk membeli BBM subsidi di Sampit, Kalimantan Tengah, (22/5). ANTARA/Untung Setiawan
Masyarakat antre untuk membeli BBM subsidi di Sampit, Kalimantan Tengah, (22/5). ANTARA/Untung Setiawan

TEMPO.CO , Jakarta: Mudik Lebaran menyebabkan pola konsumsi dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) berubah. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya, mencontohkan pada arus mudik mulai H-4 penjualan BBM di Tegal bisa melonjak sampai 250 persen.

“Karena di sana pusat pengisian ulang untuk mobil yang mudik. Sementara kalau motor biasanya di daerah Indramayu,” kata Hanung di Jakarta.

Selain itu, menurut dia, konsumsi BBM juga meningkat sekitar 50 persen di Yogyakarta dan sekitarnya setelah Hari Raya Idul Fitri.

Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan BBM pada saat mudik, Pertamina telah menyiapkan 53 titik kantong BBM yang tersebar di Jawa dan Sumatera.

Di jalur Sumatera, kantong-kantong SPBU akan berada di Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hanung mengatakan, pada saat mudik, terjadi peningkatan aktivitas mudik di Lampung dan Sumatera Selatan, semantara di Medan terjadi peningkatan trafik di dalam lokal. “Bali juga kami siapkan karena banyak yang merayakan Idul Fitri ke Bali,” katanya.

Untuk mempercepat dan memperlancar pasokan BBM ke SPBU, Pertamina memanfaatkan teknologi informasi fuel sales and sistem distribusi. Dengan sistem ini, maka dapat dideteksi kapan stok BBM di SPBU habis sehingga jadwal pengiriman dapat diatur dengan lebih akurat dan pasokan lancar.

BERNADETTE CHRISTINA


Terpopuler:
Garuda Tawarkan tiket Promo Lebaran

Jalur Mudik di Garut Dipasangi CCTV

Jalur Double Track Kereta Siap Beroperasi

Anas Akan Sahur dengan Anak Jalanan Malioboro

Penumpang Pesawat Tujuan Yogya Mbludak

Pasien Juga ''Cuti'' Lebaran 

Tarif Bus Ekonomi Selama Lebaran Tak Naik

Pegawai Negeri Sipil di Garut Dapat Jatah THR

Penjualan Tiket Bus ke Sumatera Turun 50 Persen

Lebaran, 21 Puskesmas Beroperasi Non-Stop