Jelang Idul Fitri, Jumlah Calon TKI Meningkat  

Evy Nurlaila, calon TKW menunjukan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang diserahkan pihak Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pada
Evy Nurlaila, calon TKW menunjukan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang diserahkan pihak Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pada "Safari Ramadhan dan Job Fair 2012" di Medan, Sumut, Rabu (25/7). ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Asosiasi Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Banyuwangi, Prajitno Soejono, mengatakan, jumlah pendaftar calon TKI selama bulan Ramadhan ini meningkat.

Menurut dia, saat ini sudah ada 100 orang yang mendaftar di Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia di Banyuwangi. "Bulan biasa hanya sekitar 50an calon TKI," kata dia kepada wartawan, Rabu, 8 Agustus 2012.

Dari seluruh calon TKI yang mendaftar itu, 80 orang merupakan wanita sedangkan 20 sisanya laki-laki. Mereka akan berangkat ke sejumlah negara tujuan seperti Taiwan, Singapura dan Malasyia usai Lebaran Idul Fitri mendatang.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kata Prajitno, pendaftar calon TKI itu akan terus meningkat hingga Lebaran. Jumlahnya bisa mencapai 400 orang.

Meningkatnya jumlah calon TKI itu, kata dia, imbas banyaknya TKI yang mudik untuk merayakan Lebaran di kampung halaman. Mereka pun kerap mengajak saudara atau teman di kampung untuk ikut menjadi TKI. "Mungkin melihat jadi TKI enak, gajinya besar. Jadinya banyak yang ikut ke luar negeri," cerita Prajitno.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuwangi, Puji Utomo, membenarkan adanya fenomena banyaknya calon TKI berangkat usai Lebaran. "Ya fenomena tahunan," kata dia.

Menurut dia, menjadi TKI merupakan pilihan karena sempitnya lapangan pekerjaan di daerah setempat. Namun untuk mencegah calon TKI berangkat dari jalur ilegal, Pemkab gencar melakukan sosialisasi di kantong-kantong TKI mengenai tata cara menjadi TKI jalur legal.

Selain itu, Pemkab juga akan menggelar pelatihan bahasa Mandarin untuk membekali calon TKI yang akan bekerja di Taiwan dan Hongkong. "Peminat kerja ke Taiwan cukup besar," katanya. Selama tahun 2011 lalu, jumlah TKI asal Banyuwangi sedikitnya mencapai 3 ribu orang.

IKA NINGTYAS