Malam Ini Gerhana Bulan Penumbra, Berikut Tata Cara Salat Gerhana Bulan

Umat Islam melaksanakan shalat gerhana bulan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa 8 November 2022. Ibadah tersebut dilakukan bertepatan dengan fenomena puncak gerhana bulan total terakhir di tahun 2022 yang berlangsung pukul 17.59 WIB sesuai sunah ajaran Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Umat Islam melaksanakan shalat gerhana bulan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa 8 November 2022. Ibadah tersebut dilakukan bertepatan dengan fenomena puncak gerhana bulan total terakhir di tahun 2022 yang berlangsung pukul 17.59 WIB sesuai sunah ajaran Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena gerhana bulan penumbra diprediksi akan terjadi di Indonesia pada 5-6 Mei 2023. Mengutip dari brin.go.id gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika piringan purnama memasuki bayangan penumbra bumi. Bayangan Penumbra terbentuk ketika hanya sebagian cahaya Matahari terhalang Bumi.

Peristiwa ini dikarenakan dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan. Penyebabnya adalah posisi bulan, bumi, dan matahari yang hampir segaris. Tapi ketiganya tidak cukup segaris untuk menghasilkan gerhana bulan total. Dalam agama Islam jika terjadi gerhana bulan maka disarankan melakukan salat gerhana bulan.

Salat gerhana bulan merupakan salah satu salat sunnah muakkad yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat muslim. Salat ini dilakukan ketika terjadi gerhana bulan, yang terjadi ketika bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga cahaya matahari yang seharusnya memantul pada bulan terhalang oleh bumi. Berikut adalah tata cara salat gerhana bulan dikutip dari kemenag.go.id.

1. Berniat di dalam hati. Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ. Artinya: Saya berniat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.

2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa

3. Membaca doa iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan. Dikeraskan suaranya, bukan lirih.

4. Ruku’

5. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”

6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat Al Quran. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama

7. Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya

8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)

9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali

10. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya

11. Salam.

Seusai Salat khatib menyampaikan khutbah sebanyak 2 khutbah kepada jamaah yang berisi anjuran untuk zikir, berdoa beristighfar serta disunahkan untuk bersedekah.

Pilihan Editor: Gerhana Bulan Penumbra di Indonesia 5-6 Mei 2023, Bagaimana Bisa Terjadi?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.