Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Arus balik setelah libur lebaran jika terjebak macet yang lama bisa menyebabkan stres. Misalnya, bunyi klakson dan perjalanan kendaraan jarak pendek terus-menerus dalam kemacetan akan mempengaruhi stres.
Merujuk White Swan Foundation, stres istilah yang sangat luas artinya dalam tingkatan psikologis. Kondisi itu menyebabkan kecemasan, kurangnya kendali, frustrasi, masalah cara merespons atau bereaksi. Saat macet situasi tak bisa dikontrol. Tapi, perlu mengontrol perasaan agar tidak menyebabkan stres.
Kiat mengurangi stres dalam kemacetan
Pertama, tarik napas dalam-dalam, kemudian diembuskan dan diulangi. Cara sederhana yang mudah dilakukan itu bermanfaat untuk relaksasi
Kedua, memahami ulang situasi . Alih-alih menganggap kemacetan lalu lintas sebagai hambatan. Katakan dalam diri, saat macet menjadi kesempatan sambil mendengarkan acara radio favorit.
Ketiga, meredakan pikiran cemas. Sejenak mengalihkan fokus tentang yang terjadi saat ini. Misalnya, kendaraan bergerak atau tidak, suara sirene di kejauhan, rasa kaki ketika menginjak pedal. Cara sebelumnya yang kedua tadi bermanfaat untuk mengisi waktu saat fokus perlu dialihkan.
Keempat, berusaha mengekspresikan rasa bahagia. Gerak tersenyum saat merespons keadaan tertentu bisa mengurangi intensitas respons stres.
Kelima, menyetel musik favorit. Jenis musik yang berbeda akan mempengaruhi reaksi seseorang terhadap kemacetan lalu lintas. Secara khusus, para peneliti tertarik mempelajari musik akan memengaruhi reaksi jantung dan pembuluh darah. Mendengarkan musik ketika terjebak macet, setidaknya mengurangi intensitas stres.
Pilihan Editor: Kemacetan Jalur Puncak Buat Puluhan Ribu Kendaraan Terjebak Selama 8 Jam
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
