Siapa Keluarga Ali Imran yang Diceritakan dalam Al-Quran?

Ilustrasi orang tua mengajarkan Al-Quran kepada anak. chuansong.me
Ilustrasi orang tua mengajarkan Al-Quran kepada anak. chuansong.me

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Ali Imran adalah satu-satunya keluarga yang dipakai untuk menjadi nama surah dalam Al-Quran. Keluarga biasa ini dipuji sejajar dengan keluarga Nabi. Mengutip dari p2k.unkris.ac.id, keluarga Ali Imran diceritakan di surah ketiga dalam Al-Quran.

Surah Ali Imran ini terdiri dari 200 ayat berisikan kisah Kelahiran nabi Isa as, serta disebut pula kelahiran Maryam binti Imran, ibu Nabi Isa. Membaca surat Ali Imran memiliki banyak keutamaan, salah satunya diberikan syafa'at kelak pada hari Kiamat

Keluarga Ali Imran adalah keluarga saleh yang tinggal di Nazaret, yakni sebuah tempat di utara Israel. Imran merupakan ayah dari Maryam kakek nabi Isa. Nama lengkapnya adalah ‘Imran bin Saham bin Amor bin Meisyan bin Heizkil bin Ahrif bin Baum bin Ezazia bin Amsiya bin Nawus bin Nunya bin Bared bin Yosafat bin Radim bin Abia bin Rabeam bin Sulaiman bin Daud as.

Dalam Al-Quran dan injil tidak banyak yang membahas sosok pribadi Imran. Berdasarkan publikasi "Potret Keluarga Imran" Imran telah wafat di usia yang sudah lanjut dan meninggalkan seorang istri yang sedang mengandung. Imran merupakan pemuka Bani Israil sekaligus juga pemimpin para pendoa dalam tradisi Yahudi di Baitul Maqdis.

Imran merupakan keturunan dari Nabi Ya’qub yang memiliki seorang istri bernama Hannah binti Yaqudz. Hannah kemudian melahirkan anak bernama Maryam, Ibunda nabi ‘Isa as. Maryam dan putranya tidak tersentuh setan, lantaran Maryam wanita yang memelihara kehormatannya dan wanita terbaik pada masanya.

Merangkum dari publikasi "Karakteristik Keluarga Imran (Ali Imran)" istri Imran termasuk keturunan Yahudza bin Ya’qub as. Ia memiliki seorang saudara perempuan bernama Isya'. Isya menikah dengan nabi Zakaria dan memiliki seorang anak bernama Yahya. Yahya sekaligus keponakan dari Imran dan sepupu dari Maryam, juga seorang nabi yang dikaruniai hikmah dan ilmu semasa kanak-kanak.

Keluarga Ali Imran hidup ditengah kekuasaan bangsa Romawi, para paganis atau penyembah berhala yang tidak memeluk agama samawi. Pada 25 sebelum masehi keluarga Ali Imran tinggal di Palestina (Yerusalem), saat itu baitul Maqdis juga berada dalam kekuasaan Romawi kuno yang beribukota di Roma.

Pada masa itu Bani Israil telah jauh dari ajaran yang diturunkan kepada nabi Musa as. dan bertolak belakang dengan syariatnya. Hanya tinggal Zakaria dan iparnya Imran yang tetap setia beribadah dan berdiam diri di bangunan besar Baitul Maqdis. Penduduk Bani Israil telah tenggelam dalam materialisme. Sehingga keluarga-keluarga mukmin di masa itu hidup dalam suasana dan kondisi yang tertindas.

Keluarga Ali Imran ini dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi keluarga teladan sepanjang masa karena ketaqwaan kepada Allah SWT. Selain itu, istri Imran juga seorang yang pantang menyerah dalam berharap kepada Allah, agar memberikannya keturunan meskipun dia mandul.

Pilihan Editor: Memahami Gambaran Surga dan Neraka dalam Alquran

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.