5 Kuliner Wajib Dicicipi saat Mudik Lebaran Via Jalur Pansela Jawa

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Warga melintas di Jalur Lintas Pantai Selatan atau Pansela, di Wonosari, Gunung Kidul, 25 Maret 2022. Lintas Pansela Jawa memiliki jalur sepanjang 1.242 km dari Bayah, Provinsi Banten sampai ke Pacitan Provinsi Jawa Timur. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan melakukan pembenahan agar dapat digunakan sebagai jalur alternatif mudik 2022.  Tempo/Jati Mahatmaji
Warga melintas di Jalur Lintas Pantai Selatan atau Pansela, di Wonosari, Gunung Kidul, 25 Maret 2022. Lintas Pansela Jawa memiliki jalur sepanjang 1.242 km dari Bayah, Provinsi Banten sampai ke Pacitan Provinsi Jawa Timur. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan melakukan pembenahan agar dapat digunakan sebagai jalur alternatif mudik 2022. Tempo/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR telah menyiapkan Jalan Lintas Pantai Selatan atau Jalur Pansela Jawa sebagai jalur alternatif bagi masyarakat yang mudik Lebaran 2023. Pemudik yang melewati jalur ini juga dapat menikmati pemandangan yang indah dan mencicipi beragam kuliner daerah.

Jalur Pantai Selatan terbentang di sisi selatan 5 provinsi yaitu mulai dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hingga Jawa Timur. Karena itu, ada beragam kuliner yang dapat dicicipi pemudik saat melewati jalur Pansela ini.

Berikut beberapa kuliner yang ada sepanjang jalan lintas Pantai Selatan Jawa:

1. Angeun Lada, Pandeglang

Mengutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Angeun Lada adalah makanan pendamping nasi sejenis gulai yang sangat khas dan popular pada masyarakat Banten, terutama di wilayah Pandeglang, Serang dan Lebak. Angeun Lada dibuat dari bahan pokok daging Kerbau, dengan bumbu rempah diantaranya daun Walang, Honje, Cabai Merah, bawang Merangdan Kemiri. 

Rasa Angeun Lada cenderung pedas dan gurih, dengan daging iris kecil dan lemak serta daging yang mengambang pada kuahnya. Jenis masakan ini biasanya disajikan baik saat sarapan, makan siang, maupun malam hari. 

2. Sate Maranggi, Purwakarta

Tah hanya daging kerbau, saat ini bahan dasar sate maranggi mulai bervariasi yaitu menggunakan daging kambing atau domba, dan daging ayam. Pembuatan sate maranggi diawali dengan mengiris daging kecil-kecil kemudian dibungkus dengan daun pepaya dan diamkan selama kurang lebih tiga jam dengan tujuan daging menjadi lebih empuk. Bumbu pada sate ini terdiri dari bumbu penyedap, gula merah, dan garam. 

Sate maranggi yang telah matang akan ditaruh dalam balastrang (baki). Pembeli diarahkan untuk mengambil satu persatu sate maranggi dan menaruh kembali tusuk sate bekasnya di atas piring. Tujuannya adalah untuk memudahkan penghitungan berapa jumlah sate maranggi yang disantap.

3. Mangut Beong, Magelang

Mangut ikan beong merupakan masakan khas daerah Borobudur Magaleng. Hal ini karena di wilayah Borobudur dialiri 2 sungai besar yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo yang banyak menghasilkan ikan beong. Masyarakat setempat memafaatkan ikan beong untuk bahan masakan mangut ikan. 

4. Orem-orem, Malang

Mengutip dari Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Stekom), Orem-orem adalah masakan kuliner Jawa dari Kota Malang yang berbahan dasar irisan tempe goreng, ayam, dan dimasak bersama kuah santan kental. 

Penyajiannya adalah dengan ketupat iris yang diberi tauge, tempe dan disiram kuah sayur. Rasa kuah orem-orem mirip seperti sayur lodeh dengan rasa sedikit pedas, dan bisa ditambah kecap manis dan sambal sesuai selera. 

5. Mie Kocok, Bandung

Melansir dari laman resmi Pemerintah Kota Bandung, mie kocok merupakan kuliner lintas generasi karena bisa dinikmati oleh siapapun, baik anak-anak hingga orang tua. Meski penjualnya ditemukan di berbagai daerah, mie kocok berasal dari Bandung, Jawa Barat. 

Istilah kocok dalam nama hidangan ini merujuk kepada proses memasaknya, yaitu mengocok-ngocok mie dalam wadah logam bolong-bolong bergagang, sambil mencelupkannya ke dalam air panas. Jenis mie yang digunakan adalah mie kuning gepeng yang bertekstur lebih lembut.

Hidangan ini terdiri dari mie kuning yang disajikan dalam kuah kaldu sapi kental, irisan kikil (tendon kaki sapi), taoge, bakso, jeruk nipis, dan ditaburi irisan seledri, daun bawang, dan bawang goreng. 

Pilihan editor : Ragam Kuliner Khas yang Patut Dicoba Saat Mudik Lewat Jalur Pansela
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.