PLN Ungkap Tren Konsumsi Listrik Saat Lebaran, Daerah Tujuan Mudik akan Naik

Petugas PLN melakukan pencatatan meteran listrik secara langsung di rumah warga di kawasan Cipulir, Jakarta, Selasa, 30 Juni 2020. PLN memastikan seluruh petugas akan melakukan pencatatan meter secara langsung ke rumah pelanggan pascabayar. TEMPO/Tony Hartawan
Petugas PLN melakukan pencatatan meteran listrik secara langsung di rumah warga di kawasan Cipulir, Jakarta, Selasa, 30 Juni 2020. PLN memastikan seluruh petugas akan melakukan pencatatan meter secara langsung ke rumah pelanggan pascabayar. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PT PLN (Persero) atau PLN Yusuf Didi Setiarto menjelaskan mengenai tren konsumsi listrik saat libur Lebaran. Menurut dia, konsumsi listrik di daerah sentra industri akan menurun karena proses produknya juga menurun.

“Secara data ini menjadi tren dari tahun ke tahun, itu akan menurun di daerah-daerah sentra industri,” ujar Yusuf Didi di Kantor Pusat PLN, Jakarta selatan, pada Senin malam, 17 April 2023.

Namun, Yusuf Didi melanjutkan, di daerah-daerah yang menjadi tujuan pemudik, konsumsi listrik cenderung akan naik. Menurut dia, Secara balance agregat  konsumsi listrik akan turun. “Tapi bisa segera di-cover ketika hari raya atau hari libur Idul Fitri sudah selesai dan semua kembali bekerja dengan semangat baru,” ucap Yusuf Didi.

Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo sebelumnya mengatakan pasokan listrik untuk Lebaran dalam kondisi aman. Dia mengatakan, beban puncak listrik PLN turun menjadi 29 GW saat periode mudik Lebaran 2023. Biasanya, beban puncak listrik PLN sebesar 44 GW dengan kemampuan daya pasok sebesar 42,26 GW.

"Artinya dalam menghadapi Lebaran kali ini, pasokan listrik jauh lebih besar ketimbang beban puncak, sehingga kondisi aman," tutur Darmawan usai Apel Siaga Kelistrikan Idulfitri di halaman Kantor Pusat PLN, Rabu, 5 April 2023 lalu.

Darmawan menjelaskan, penurunan beban puncak menjelang Lebaran biasa terjadi  karena para pelanggan dalam fase mudik. Selain itu, karena penggunaan listrik di industri menurun ketika masa libur. Karena itu, PLN menyiapkan keseimbangan pasokan dengan kebutuhan. 

"Ketika beban turun, kami bangun pola operasi agaar pembangkit kami bisa dikeluarkan dari sistem untuk sementara," ucap Darmawan. "Saat arus balik, beban kembali normal dan pasokan kami akan ikuti pola beban normal."

Darmawan menetapkan siaga kelistrikan PLN untuk periode Lebaran 2023 mulai 15 April hingga 30 April 2023. Menurut laporan timnya, semua kebutuhan energi primer untuk pembangkit, seperi batu bara, gas, dan BBM, dalam kondisi aman.  Bahkan, kata Darmawan, rata-rata stok  batu bara di atas 20 hari operasi.

Begitu pun dengan kesiapan pembangkit. "Kami sudah lakukan maintenance sejak jauh-jauh hari sebelum Ramadan," ucap Darmawan.

MOH KHORY ALFARIZI | RIRI RAHAYU