Makna Idul Fitri yang Perlu Anda Ketahui Beserta Sejarahnya

Reporter

Umat Islam melaksanakan shalat tarawih di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 22 Maret 2023. Masjid Raya Sheikh Zayed pertama kali digunakan untuk tarawih dan akan diisi berbagai kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan di antaranya tadarusan dan buka puasa bersama. ANTARA/Mohammad Ayudha
Umat Islam melaksanakan shalat tarawih di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 22 Maret 2023. Masjid Raya Sheikh Zayed pertama kali digunakan untuk tarawih dan akan diisi berbagai kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan di antaranya tadarusan dan buka puasa bersama. ANTARA/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Jakarta - Idul Fitri merupakan perayaan dari momen kemenangan umat muslim di seluruh dunia setelah berhasil melaksanakan kewajiban berpuasa selama 30 hari lamanya. Sebab, puasa membutuhkan perjuangan untuk menahan haus dan lapar, serta mengendalikan hawa nafsu dan berbagai keburukan yang sebaiknya tidak dilakukan.

Hari Raya Idul Fitri akan datang dalam beberapa hari lagi, tepatnya pada 22 April 2023. Hari raya ini dirayakan pada hari pertama bulan syawal dalam kalender Hijriah. Pada hari raya ini, umat muslim dilarang untuk berpuasa. Simak dan ketahui makna idul fitri beserta sejarahnya bagi umat muslim yang perlu dipahami. Simak selengkapnya di bawah ini.

Sejarah Hari Raya Idul Fitri

Hari Raya Idul Fitri berkaitan dengan Perang Badar dan Hari Raya masyarakat Jahiliyah yang bertepatan dengan kemenangan kaum muslimin pada Perang Badar dan digelar pada tahun ke-2 Hijriah. Kemenangan ini disambut dengan rasa syukur dan gembira atas keberhasilan perang dan puasa selama satu bulan penuh. Sebab itu pula, tradisi dan ibadah ini menjadi melekat bagi umat muslim.

Disebutkan dalam hadits bahwa Idul Fitri dirayakan setiap tahun dengan pengaruh budaya orang Persia kuno yakni perayaan pesta pora, menari, dan mabuk-mabukan selama dua hari. Kemudian, Rasulullah menyebarkan islam dengan jalan kebesaran Allah. Hingga akhirnya, Rasulullah mengganti hari raya jahiliyah menjadi lebih baik yang disebut dengan Idul Fitri dan Idul Adha.

“Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, kaum jahiliyah dalam setiap tahunnya memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain, ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah, Rasulullah bersabda: kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR Abu Dawud & an-Nasa’i)

Makna Idul Fitri

Berbeda dengan arti kata ‘lebaran’ yang dipengaruhi oleh budaya, Idul Fitri memiliki arti yang erat kaitannya dengan tujuan dari berpuasa. Tujuan berpuasa adalah untuk menjadi manusia yang bertakwa. Idul Fitri sendiri berasal dari gabungan dua kata, yaitu “id” dan “al-fitri”. “Id” berasal dari kata “aada – ya’uudu” yang berarti kembali. Hari raya disebut ‘id karena terjadi secara berulang-ulang, dirayakan setiap tahun pada waktu yang sama.

Sementara itu, kata ‘fitri’ memiliki dua makna, yakni suci dan berbuka. Suci berarti bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan. Sedangkan fitri yang berarti berbuka didasarkan pada hadits Rasulullah SAW: ”Dari Anas bin Malik: Nabi Muhammad SAW tidak pernah pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya.”

Dari penjelasan pengertian Idul Fitri di atas, dapat disimpulkan bahwa Idul Fitri berarti kembalinya seseorang dalam keadaan suci atau kebebasan dari segala dosa, kesalahan dan keburukan sehingga dia dalam kesucian atau fitrah. 

Ibadah puasa dan amalan di bulan Ramadhan, diharapkan meningkatkan kualitas diri seseorang menjadi lebih baik. Mengawali tahun baru dengan kesucian, kebaikan, dan juga menjalankan ibadah lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Motivasi ini bertujuan untuk mendapatkan keberkahan secara melimpah dihari yang suci.

Nah itu dia sejarah dan makna Idul Fitri yang berarti sebagai kembalinya seseorang dalam keadaan suci dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan dengan hadir dengan keadaan fitrah.

Nur Qomariyah | KEMENAG