Universitas Widyagama Isi Ramadan dengan Diskusi soal Keamanan Digital hingga HAM

Kegiatan peringatan nuzulul Qur'an yang diadakan dosen dan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama (UWG) Malang pada Jumat, 14 April 2023. Kegiatan itu menutup serangkaian kegiatan keagamaan selama Ramadan 1444 Hijriah di lingkungan kampus UWG. TEMPO/Abdi Purmono
Kegiatan peringatan nuzulul Qur'an yang diadakan dosen dan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama (UWG) Malang pada Jumat, 14 April 2023. Kegiatan itu menutup serangkaian kegiatan keagamaan selama Ramadan 1444 Hijriah di lingkungan kampus UWG. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Malang - Putri Febriana, mahasiswi jurusan hukum Universitas Widyagama Malang bercerita pernah merogoh kocek Rp 800 ribu untuk membayar makanan yang diantar tukang ojek daring. Padahal, tidak semua makanan dipesannya. 

Putri terpaksa membayar makanan yang berulang kali datang. Jumlah Rp 800 ribu cukup berat dibayar oleh Putri yang saat itu masih jadi siswa sekolah menengah atas di Pasuruan, Jawa Timur. Tidak semua makanan yang datang disantapnya karena mengkhawatirkan keamanan makanan.

Belakangan dia menyadari ada seseorang yang sembarangan menggunakan akun aplikasi pesan antar makanan secara online. Mahasiswa berusia 20 tahun ini segera meminta kepada vendor aplikasi itu untuk memblokir akun miliknya. 

“Sejak itu, tidak ada lagi pesanan makanan yang datang ke saya atau ke tempat lain. Saya teledor karena telah memberikan alamat email saya ke teman-teman. Saat itu, teman-teman minta izin gunakan email saya untuk main gim,” ujar Putri saat berbuka puasa bersama di lantai dua Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang, Sabtu, 9 April 2023. 

Menurut Putri, alamat surat elektronik miliknya tidak hanya terhubung dengan akun gim, tapi juga tersambung dengan beberapa akun lain, termasuk dengan aplikasi ojek daring. 

Putri berbuka puasa bersama dengan 17 peserta pelatihan keamanan digital yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang. Kegiatan ini diselenggarakan AJI Malang bekerja sama dengan Universitas Widyagama (UWG) Malang pada 8-9 April 2023.

Ketua Program Studi Ilmu Hukum UWG, Zulkarnain, mengatakan perlindungan data pribadi merupakan salah satu hak asasi manusia yang harus dilindungi. Saat ini sudah ada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi sehingga pihak yang melawan hukum menyebarkan atau membobol data pribadi seseorang bisa dipidana.

Kejahatan melalui dunia maya atau cyber crime adalah kejahatan konvensional yang dilakukan dengan modus modern sehingga penegakan hukumnya harus memakai kombinasi antara Undang-Undang Transaksi Elektronik (ITE) dan undang-undang terkait lainnya. 

Pelatihan keamanan digital tersebut merupakan salah satu kegiatan pengisi bulan Ramadan 1444 Hijriah di lingkungan kampus UWG—perguruan tinggi yang didirikan Yayasan Pembina Pendidikan Indonesia (YPPI) pada 1 Januari 1985. YPPI saat ini diketuai Abdul Mukthie Fajar, mantan Hakim Konstitusi pada Mahkamah Konstitusi.

Dekan Fakultas Hukum UWG Purnawan Dwikora Negara alias Pupung mengatakan, kerja sama dengan AJI Malang sudah beberapa kali dilakukan. Namun tahun ini dianggap spesial karena kegiatannya dilaksanakan di bulan Ramadan, sekaligus untuk memeriahkan Dies Natalis ke-52 Universitas Widyagama.

Menurut Pupung, Ramadan adalah bulan paling mulia bagi umat Islam; bulan yang dipenuhi keutamaan dan berkah. Di saat yang sama UWG sedang memperingati Dies Natalis ke-52. Karena itu, Fakultas Hukum UWG ingin syiar Ramadan dan peringatan dies natalis di kampus UWG menjadi lebih produktif, bermanfaat, dan bermakna. 

“Tentunya, ini sejalan dengan nilai-nilai yang dipegang lembaga perguruan tinggi kami, yang di antaranya adalah keindonesiaan dan keislaman,” kata Pupung, pentolan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur, kepada Tempo

Secara resmi, kata Pupung, kegiatan di bulan Ramadan bertajuk “Taman Sari Ruhaniah Meta Yuridika: Ramadhan in Campus, Dialektika Subuh Menjemput Fajar”, disingkat Meta Yuridika, yang dimulai sejak 28 Maret dan berakhir pada Jumat malam, 14 April 2023. Kegiatan ini memanfaatkan momen Ramadan sebagai bagian dari pengajaran non-kurikulum dan non-kelas untuk membentuk karakter mahasiswa.

Selanjutnya: kegiatan sahur bersama