Komunitas Lintas Agama Ikut Dukung Geliat Ramadan Masjid Lautze 2 Bandung

Para pemuda menyimak paparan ustad Rahmat Nugraha saat tadarus dan kajian rutin di Masjid Lautze 2 di Bandung, Jawa Barat, 7 April 2023. Masjid Lautze secara rutin menggelar pengajian dan pengkajian Al Quran bagi remaja karang taruna sekitar dan para mualaf yang baru belajar. Selama Ramadan, rutinitas kajian semakin intens digelar terutama bagi kalangan remaja. TEMPO/Prima Mulia
Para pemuda menyimak paparan ustad Rahmat Nugraha saat tadarus dan kajian rutin di Masjid Lautze 2 di Bandung, Jawa Barat, 7 April 2023. Masjid Lautze secara rutin menggelar pengajian dan pengkajian Al Quran bagi remaja karang taruna sekitar dan para mualaf yang baru belajar. Selama Ramadan, rutinitas kajian semakin intens digelar terutama bagi kalangan remaja. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Aktivitas Masjid Lautze 2 Bandung selama Ramadan diwarnai oleh aksi sosial. Menurut Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Lautze 2 Rachmat Nugraha, 50 tahun, setiap hari mereka membagikan takjil dan nasi kotak. Sebelum waktu berbuka, warga atau pelintas berkumpul di dalam juga trotoar yang menjadi halaman masjid.

Menurut Rachmat, sejak hari pertama hingga ke-21, pihak masjid menyediakan seratus lebih paket takjil dan nasi kotak. Selanjutnya menyesuaikan dana dari para donatur, Masjid Lautze 2 Bandung hanya memberikan takjil atau makanan pembuka. “Kami bagikan juga ke pengendara yang lewat depan masjid,” katanya.

Donasi Makanan Libatkan Komunitas Lintas Agama

Donasi makanan itu melibatkan komunitas lintas agama. Para pendukungnya seperti Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia, Masyarakat Tionghoa Peduli, juga Persatuan Umat Budha Indonesia Jawa Barat. Organisasi lain yang berpartisipasi untuk kegiatan di Masjid Lautze 2 Bandung yaitu Forum Komunikasi Tionghoa Merah Putih, dan Srikandi Parahyangan. 

Saat ini, pengelola Masjid Lautze 2 Bandung tengah menyiapkan 240 paket bahan makanan pokok. Paket yang masing-masing seharga Rp 250 ribu itu akan diberikan ke beberapa kalangan, seperti mualaf, keluarga miskin di sekitar masjid, janda-janda tua, serta relawan masjid. 

240 Paket Bahan Makanan Siap Dibagikan

Isi paketnya menurut Rachmat yaitu beras sebanyak lima kilogram, minyak goreng dua liter, gula pasir dua kilogram, kopi, the, kue kaleng, sirop, mi instan 10 bungkus, dan terigu satu kilogram. Sumbangan bahan makanan itu agar penerima bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan suka cita.

Masjid yang bernuansa budaya Tionghoa dengan warna kuning dan merah itu berada di Jalan Tamblong nomor 27 Kota Bandung sejak 12 Januari 1997. Pendirinya Haji Ali Karim yang dikelola oleh Yayasan Haji Karim Oei yang berpusat di Jakarta. “Sekarang ada Masjid Lautze 3 di Cirebon,” kata Rachmat.

Kini Masjid Lautze 2 Bandung tidak lagi sesempit dulu setelah membeli dua bangunan yang mengapit yaitu nomor 25 dan 29. Harga belinya menurut Rachmat mencapai sekitar Rp 2 miliar ditambah ratusan juta untuk merenovasi bangunan. Adapun bangunan nomor 31 sejauh ini masih disewa untuk kegiatan bimbingan mualaf.

Pilihan Editor: Masjid Istiqlal Dibuka 24 Jam untuk Beribadah termasuk Iktikaf selama Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.