Sebut Pemudik Jabodetabek Capai 18,3 Juta Orang, BPTJ Imbau Mudik Lebih Awal

Kendaraan mengantre di Gerbang Tol Cikampek Utama 1 di Karawang, Jawa Barat, Jumat, 23 Desember 2022. Arus mudik Natal dan Tahun Baru 2023 yang melewati gerbang tol tersebut hingga pukul 21:07 WIB terpantau lancar . ANTARA/Rivan Awal Lingga
Kendaraan mengantre di Gerbang Tol Cikampek Utama 1 di Karawang, Jawa Barat, Jumat, 23 Desember 2022. Arus mudik Natal dan Tahun Baru 2023 yang melewati gerbang tol tersebut hingga pukul 21:07 WIB terpantau lancar . ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan atau BPTJ Kemenhub mengimbau agar masyarakat mudik lebih awal. Sebabnya, pergerakan pemudik Jabodetabek mencapai 18,3 juta orang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPTJ Kementerian Perhubungan, Robby Kurniawan mengatakan untuk Jabodetabek potensi pergerakan pemudik diperkirakan melonjak 54,31 persen atau sebanyak 18,3 juta orang. Sementara pada tahun lalu, ada 14,3 juta pemudik.

Sementara itu, Kemenhub juga memperkirakan potensi pergerakan nasional pada mudik Lebaran 2023 naik 45,8 persen atau sebanyak 123,8 juta orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan 2022 yaitu sebesar 31,6 persen atau 85,5 juta orang).

"Salah satu konsekuensi dari lonjakan jumlah pemudik ini adalah potensi terjadinya penumpukan arus mudik pada satu waktu," kata Robby melalui keterangan tertulis pada Kamis, 13 April 2023.

Oleh karena itu, kata dia, Menteri Perhubungan mengimbau masyarakat yang akan mudik agar memilih waktu dengan bijak untuk menghindari kepadatan volume kendaraan di waktu yang sama. 

"Kementerian Perhubungan juga mengimbau masyarakat tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik dengan alasan keselamatan," ujar Robby.

Sebagai gantinya, pemudik bisa menggunakan moda transportasi umum dan moda lainnya yang lebih aman, atau mengikuti program Mudik Gratis dari Pemerintah dengan angkutan umum.

“Kami mengajak semua pihak untuk menyebarluaskan pesan dalam melaksanakan mudik dengan selamat, aman, nyaman, lancar, dan sehat, serta mengajak bersama-sama agar melakukan mudik lebih awal dengan menggunakan transportasi umum massal dibandingkan kendaraan pribadi,” ungkap Robby.

Sementara itu, Kasubdit Pendanaan dan Pengawasan Angkutan BPTJ, Ghoefron Koerniawan, menjelaskan mengenai kesiapan armada selama masa Angkutan Lebaran 2023 di wilayah Jabodetabek. 

Total kesiapan armada di 9 Terminal Tipe A wilayah Jabodetabek (Terminal Pulo Gebang; Kampung Rambutan; Kalideres; Tanjung Priok; Bekasi; Baranangsiang; Jatijajar; Pondok Cabe dan Terminal Poris Plawad) sebanyak 389 Perusahaan Otobus (PO) antar kota antar provinsi (AKAP) dengan jumlah 4.967 unit bus. Sementara untuk bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) terdiri dari 37 PO dengan 388 unit bus.

“Setiap armada dilakukan ramp check secara berkala oleh petugas setiap harinya untuk memastikan kelaikan armada," ujar Ghoefron. 

Selain itu, dilakukan pengecekan kesehatan awak kendaraan dan keamanan oleh Tim Medis dan BKO TNI-Polri secara berkala. 

Tak hanya itu, fasilitas ruang tunggu keberangkatan, loket tiket, pengeras suara, kehandalan vending machine, kelistrikan dan pasokan air di terminal harus dipastikan memadai.

Sedangkan Investigator Senior KNKT, Ahmad Wildan, menyatakan terdapat tiga kunci keselamatan angkutan lebaran, yaitu kompeten, disiplin, dan jujur. 

Kompeten berarti memastikan semua pengemudi kompeten dan memahami teknologi kendaraan yang dibawanya serta sistem rem kendaraan yang dibawanya. 

Disiplin berarti memastikan semua pengemudi melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum berangkat, patuhi semua peraturan perusahaan, peraturan lalu lintas, dan jangan melanggar batas kecepatan. “Jujur artinya, jika sakit jangan mengemudi. Jika lelah, istirahat dan jika mengantuk, berhenti mengemudi dan tidur,” tuturnya.

Pilihan EditorPerhatikan 6 Tips Memilih Rest Area Saat Mudik

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.