BPKH Gelontorkan Rp 15 Miliar untuk Bantuan Alquran hingga Kado Ramadan

Zulfi Ida Syarifah (depan tengah) saat mengajar metode satu jam membaca Alquran di Masjid Lautze, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 April 2023. Foto: ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi
Zulfi Ida Syarifah (depan tengah) saat mengajar metode satu jam membaca Alquran di Masjid Lautze, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 April 2023. Foto: ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelontorkan Rp 15.873.124.750 atau Rp 15 miliar untuk program kemaslahatan bertepatan dengan Ramadan hari ke 20. Program tersebut berkerja sama dengan 11 mitra yaitu BAZNAS, Laznas PPPA Darul Quran, LAZISNU-Nu Care, LAZISMU, LAZUQ, Baitul Maal Muamalat, DT Peduli, Rumah Zakat, Solo Peduli, Dompet Dhuafa dan Dewan Masjid Indonesia.

Kepala BPKH Fadlul Imansyah menjelaskan kegiatan ini merupakan ikhtiar BPKH berkolaborasi dengan mitra dalam memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum dan umat muslim secara khusus.

“Di bulan penuh berkah, bertepatan malam laitul qadar adalah momen yang tepat berbagi dengan sesama agar keberkahan Ramadan bisa diraih serta mendapatkan pahala yang melimpah,” ujar Fadlul lewat keterangan tertulis pada Rabu, 12 April 2023.

Bantuan tersebut akan disebar ker berbagai pelosok provinsi di Indonesia, mulai dari jemaah masjid, majelis taklim, para muslim dan mustahik di daerah minoritas, orang tua renta hingga anak-anak berkebutuhan khusus. Adapun yang disumbangkan berupa 50.000 Mushaf Alquran, 17.000 kado ramadan, 41.000 bingkisan ramadan, 1.100 Alquran Braille, 1.000 Mushaf Alquran Imam, dan 1.000 Dudukan Mushaf Alquran Imam.

Bantuan secara simbolis diberikan Fadlul kepada mitra kemaslahatan untuk diteruskan kepada penerima manfaat. Hal itu disaksikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Dirjen PHU Hilman Latief, dan Perwakilan mitra kemaslahatan Rizaludin Kurniawan dari Baznas. 

“Kegiatan kemaslahatan ini menggunakan Nilai Manfaat Dana Abadi Umat, di mana pokoknya tetap dan akan terus bertambah. Sehingga tidak ada dana setoran awal yang digunakan untuk kegiatan Kemaslahatan,” kata dia.

Selanjutnya: BPKH diharapkan dapat mengelola dana haji sebaik-baiknya