5 Masjid di Bandung Cocok untuk Destinasi Wisata Religi, Masjid Raya Al Jabbar Salah Satunya

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengecek progres pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar, di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (14/9/2022).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengecek progres pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar, di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (14/9/2022).

TEMPO.CO, Jakarta - Selain menjadi tempat ibadah, masjid bisa menjadi destinasi untuk destinasi wisata religi karena setiap masjid memiliki keindahan serta keunikan tersendiri dalam setiap bangunannya.

Di bulan Ramadan ini biasanya masjid selalu ramai dikunjungi karena banyak kegiatan Islami selama Ramadhan, seperti Pesantren kilat, Safari Ramadhan hingga berbuka bersama. Berikut ini 5 rekomendasi masjid yang cocok Anda kunjungi di Bandung untuk wisata religi melansir dari berbagai sumber:

1. Masjid Raya Al Jabbar

Masjid Raya Al Jabbar atau yang lebih dikenal dengan Masjid Terapung Gedebage adalah sebuah masjid yang berada di kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Pembangunan masjid ini menghabiskan uang negara sebesar kurang lebih 1 triliun dari dana APBD. masjid ini mulai dibangun pada tahun 2017 di atas danau buatan dan baru selesai pada tahun 2020.

Masjid ini diprakarsai pembangunannya oleh Ridwan Kamil, saat itu Wali Kota Bandung. Peletakan batu pertama masjid ini dilakukan pada 29 Desember 2017 oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat saat itu, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar.

Awalnya, karena biayanya yang mencapai triliunan, dan sudah terdapatnya sekitar hampir 50.000 masjid di Jawa Barat, kritikan pun ramai datang dari masyarakat yang menganggap dana tersebut akan jauh lebih baik bila dialokasikan untuk pendidikan, menanggulangi kemiskinan, memperbaiki infrastruktur dan gedung-gedung sekolah yang masih banyak yang rusak di provinsi tersebut.

Namun saat ini Masjid Al Jabbar ini seperti menjadi ikon baru Kota Bandung. Wisata religi ke masjid ini akan membuat kamu terkesan, karena fasilitasnya. Masjid Al Jabbar memiliki beberapa fasilitas, antara lain plaza, selasar, ruang shalat mezzanine, dan ruang shalat utama.

2. Masjid Raya Bandung

Masjid Raya Bandung, yang dulu dikenal dengan nama Masjid Agung Bandung adalah sebuah masjid raya yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Status masjid ini adalah sebagai masjid provinsi bagi Jawa Barat. Masjid ini pertama dibangun tahun 1810 dan sejak didirikannya telah mengalami 8 kali perombakan pada abad ke-19, kemudian 5 kali pada abad 20 sampai akhirnya direnovasi lagi pada tahun 2001 sampai peresmian Masjid Raya Bandung 4 Juni 2003 yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, H.R. Nuriana.

Masjid baru ini, yang bercorak Arab, menggantikan Masjid Agung yang lama, yang bercorak khas Sunda. Masjid Raya Bandung berada di Alun-alun Bandung dekat ruas Jalan Asia-Afrika, pusat Kota Bandung. Lokasinya yang berada di pusat kota membuatnya begitu mudah untuk ditemukan.

Sebagai masjid utama Provinsi Jawa Barat, Masjid Raya Bandung dilengkapi fasilitas yang memadai dan bisa diakses oleh pengunjungnya. Fasilitas tersebut, antara lain:

  • Sarana ibadah yang luas dan nyaman
  • Tempat wudhu yang banyak
  • Kamar mandi/toilet
  • Sound system dan multimedia
  • Penyejuk udara (AC)
  • Kantor sekretariat pengurus masjid
  • Perpustakaan
  • Koperasi
  • Poliklinik
  • Perlengkapan pengurusan jenazah
  • Aula serba guna
  • Toko/kios suvenir
  • TPA/madrasah
  • Tempat penitipan sepatu/Sandal
  • Taman yang lapang
  • Parkir yang cukup luas

3. Masjid Agung Trans Studio Bandung

Masjid selanjutnya ini berada tepat di kawasan wisata Trans Studio Bandung. Kawasan TSB sendiri merupakan salah satu kawasan wisata terbesar di Indonesia. Kawasan ini memiliki beragam macam fasilitas, seperti Mall, Factory outlet, Hotel bintang 6, Wahana bermain, dan lain-lain.

Adapun Sejarah Masjid Trans Studio Bandung Ini adalah sebagai wujud rasa hormat Bapak Chairul Tanjung yang merupakan Chairman CT Corp kepada Ibunya untuk membangun tempat ibadah. Alasan lainnya pembangunan masjid ini adalah sebagai wujud kepedulian beliau untuk memenuhi kebutuhan umat Islam akan rumah ibadah yang luas, indah, dan nyaman,

Pada akhirnya, berkat doa dan dukungan dari berbagai pihak, tim arsitek dan desain CT Corp telah berhasil mendirikan sebuah tempat beribadah di Kawasan Terpadu Trans Studio Bandung yang diberi nama “Masjid Agung Trans Studio Bandung” yang diresmikan pada tanggal 10 Juli 2015.

Pembangunannya sendiri hanya berlangsung kurang lebih 2 tahun. Adapun dana yang terpakai untuk membangun masjid ini adalah sekitar 60 M.

4. Masjid Lautze 2

Masjid Lautze 2 ini berada di area pertokoan, sehingga jika dilihat sekilas tidak akan tampak seperti masjid pada umumnya. Majid ini dibangun oleh seorang muslim keturunan Tionghoa, H. Ali Karim (putra Abdul Karim Oei Tjeng Hien) pada bulan Januari tahun 1997. Masjid ini adalah masjid tertua yang dibangun muslim Tionghoa yang bermukim di Kota Bandung.

Penamaan untuk Masjid Lautze ini diambil dari nama jalan di Jakarta tempat kantor pusat YHKO, yakni Jalan Lautze 87-89 Pasar Baru, Jakarta Pusat. Karena swal berdirinya masjid ini berlokasi di Jakarta, sehingga Masjid Lautze yang berada di Bandung diberikan nama Masjid Lautze nomor 2 untuk membedakannya dengan yang ada di Jakarta. Masjid Lautze juga menjadi pusat informasi Islam bagi warga Tionghoa, baik yang sudah menjadi Muslim ataupun yang sedang mempelajari Islam.

5. Masjid Al Imtizaj

Masjid Al Imtizaj adalah masjid yang berkapasitas 200 orang ini diresmikan untuk umum pada tanggal 06 Agustus 2010 atas keinginan mantan Gubernur Jawa Barat, Raden Nana Nuriana. Hal ini didasari keinginan menambah seni masjid dengan budaya tiongkok dan meningkatkan khazanah pembauran etnis Tionghoa Islam dengan umat Islam lainnya.

Pembangunan masjid ini dikomandani oleh Ir Danny Swardhani MBA, yang sudah dikenal sebagai arsitek yang banyak membangun masjid, termasuk Masjid Atta’awun Puncak, Bogor. Masjid Al Imtizaj memiliki arti pembauran atau dalam bahasa Tionghoa yaitu Ronghe.Hal ini sejalan dengan keadaan bahwa saat itu, mulai terbentuk beberapa komunitas muslim Tionghoa di Bandung, antara lain Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Keluarga Persaudaraan Islam (KPI), dan Yayasan Ukhuwah Mualaf Indonesia (YUMI). Mereka kemudian melebur dalam organisasi Ikatan Persaudaraan Tionghoa Islam (IPTI).

Pilihan Editor: Intip Galeri Rasulullah di Masjid Raya Al Jabbar Bandung, Ridwan Kamil: Kaya Informasi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.