Makara Art Center UI Gelar Pameran Kaligrafi hingga Tadarus Seni

Reporter

Editor

Devy Ernis

UI mengadakan event bernuansa religi, yakni
UI mengadakan event bernuansa religi, yakni "Syiar Ramadhan" di Kampus UI Depok. Foto : UI

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia (UI) melalui Makara Art Center (MAC), Masjid Ukhuwah Islamiyah, Direktorat Kemahasiswaan, serta asrama UI mengadakan acara religi syiar Ramadan di Kampus UI Depok. Acara yang didukung Kementerian Pendidikan dan Kementeria Agama ini dibuka pada 7-9 April 2023. 

Kegiatan ini diisi berbagai kegiatan seni budaya, di antaranya pameran kaligrafi dan sosialisasi produk halal. Para pengunjung tidak hanya disajikan lukisan kaligrafi Arab yang indah, tetapi juga mendapat pelayanan konsultasi untuk mengurus sertifikat halal dari Kementrian Agama. Untuk meningkatkan skill kesenian mahasiswa, diselenggarakan workshop kaligrafi dan seni baca Al-qur’an yang bisa diikuti seluruh sivitas akademika UI.

Selain itu juga ada lomba seni antar mahasiswa se-Indonesia. Cabang seni yang dilombakan adalah kaligrafi, cipta puisi religi, dan video pendek tentang tradisi berpuasa di berbagai daerah. Sarasehan dengan tema “Spirit Ramadan Sebagai Energi Merawat Keberagaman dan Merajut Perbedaan untuk Mewujudkan Kemaslahatan”.

Sarasehan ini menghadirkan narasumber Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Cholil Nafis, Sha Inne Febrianti, artis dan aktivis pendidikan anak, dan Bastian Zulyeno yaitu Kaprodi Sastra Arab FIB UI.

Kegiatan lain yang menjadi rangkaian acara adalah “Ngabuburit Budaya” yaitu diskusi budaya dari berbagai komunitas seni baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat. Selain itu juga ada “Tadarus seni” yaitu penampilan seni budaya dari artis ibu kota maupun sivitas akademika UI, di antaranya Budi Cilok, Tunas Muda, Iweng MJC, Liga tari UI, gamelan salawat mahasiswa UI, dan grup hadrah putri dari PP Al-Hikam serta rebana PLK UI.

Kepala MAC UI Ngatawi AL-Zastrouw mengatakan Ramadan bukan hanya ritual agama, tetapi telah menjadi peristiwa budaya yang dapat menyatukan berbagai keragaman. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan masyarakat dengan latar belakang tradisi dan agama yang berbeda dalam aktivitas Ramadan.

“Kehadiran Ramadan tidak hanya membahagiakan umat Islam, tetapi seluruh warga bangsa dapat merasakan suka-cita karena hadirnya bulan suci ini. Ramadan membuktikan spirit Islam yang rahmatan lil’alamin,” ujar Zastrouw.

Pilihan Editor: Cerita Ryura, Siswa SMA Pradita Dirgantara yang Diterima di 10 Kampus Luar Negeri