Bazar Ramadan Dipindah dari Masjid Raya Sumatera Barat ke Halaman Kantor Gubernur Karena Sepi Pembeli

Reporter

Pengunjung berjalan di pedestrian halaman Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar), di Padang, Rabu 13 April 2022. Masjid yang meraih penghargaan sebagai masjid dengan desain arsitektur terbaik di dunia dalam kompetisi Arsitektur Masjid Abdullatif Al Fozan tahun 2021 itu, ramai dikunjungi selama bulan ramadhan untuk beribadah sekaligus berwisata karena merupakan ikon wisata religi di kota itu.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Pengunjung berjalan di pedestrian halaman Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar), di Padang, Rabu 13 April 2022. Masjid yang meraih penghargaan sebagai masjid dengan desain arsitektur terbaik di dunia dalam kompetisi Arsitektur Masjid Abdullatif Al Fozan tahun 2021 itu, ramai dikunjungi selama bulan ramadhan untuk beribadah sekaligus berwisata karena merupakan ikon wisata religi di kota itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Keinginan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat meramaikan Masjid Raya dengan kegiatan bazar Ramadan ternyata tidak berbuah manis.

Para pedagang dan pelaku UMKM mengeluh sepinya pengunjung yang datang ke Masjid Raya Sumatera Barat. Akibatnya omset mereka menurun drastis selama Ramadan yang sudah memasuki pekan ketiga.       

Mengetahui kondisi tersebut, Pemprov memindahkan lokasi bazar Ramadan dari Masjid Raya ke halaman Kantor Gubernur setelah mendengar keluhan pelaku UMKM yang mengaku sepi pembeli.

"Pemprov Sumbar mendengarkan aspirasi pelaku UMKM yang menjadi peserta bazaar yang mengaku sepi pembeli. Karena itu lokasi bazaar rencananya dipindahkan ke halaman Kantor Gubernur," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Novrial di Padang, seperti dilansir dari Antara, Sabtu, 8 April 2023.

Novrial menyebut panitia sudah menggelar rapat usai mendengar aspirasi pelaku UMKM tersebut dan tengah mengupayakan solusi untuk memindahkan lokasi bazaar.

Ia menjelaskan pada tahun-tahun sebelumnya Bazaar Ramadhan memang digelar di halaman Kantor Gubernur Sumbar. Tahun ini lokasinya dialihkan ke Masjid Raya Sumbar.

Tujuan pengalihan lokasi itu untuk meramaikan acara Sumarak Ramadhan yang baru dimulai tahun ini untuk menjadikan Mesjid Raya sebagai Destinasi Wisata Halal di Sumatera Barat.

Selain itu untuk memberikan peluang kepada masyarakat luas untuk bisa lebih leluasa untuk belanja karena sebelumnya terkesan bazaar di halaman Kantor Gubernur lebih diramaikan oleh PNS saja.

Namun ternyata setelah bazaar digelar, jumlah pembeli bukannya bertambah malah berkurang sehingga omzet pelaku UMKM turun drastis.

Kemungkinan karena lokasi bazaar di Mesjid Raya Sumbar kurang strategis karena berada di arah samping dan sedikit tertutup, sehingga tidak banyak masyarakat yang mengetahui dan datang mengunjunginya.

Karena itu para pelaku UMKM mendesak agar Pemprov Sumbar memindahkan lokasi bazaar kembali ke Kantor Gubernur agar pedagang tidak terus merugi.

Sebelumnya video keluhan pedagang yang menjadi peserta Bazaar Ramadhan di Masjid Raya Sumatera Barat viral di Whatsapps.

Dalam video tersebut salah seorang pedagang menangis meminta perhatian Pemprov Sumbar karena mereka terus merugi karena tidak ada pembeli yang datang ke lokasi bazaar.

Bazaar Ramadhan selain memberikan ruang pada UMKM juga mengundang pedagang dan distributor kebutuhan pokok. Harga jual kebutuhan pokok lebih rendah dari harga pasar dalam upaya stabilisasi harga.

Pilihan Editor: Masjid Raya Sumatera Barat, Ikatan Batin Warga Jabar dan Sumbar