Pakar di UGM Tak Rekomendasikan Olahraga Pagi Saat Puasa, Ini Alasannya

Reporter

Editor

Devy Ernis

Ilustrasi wanita memakai sepatu olahraga. Freepik.com
Ilustrasi wanita memakai sepatu olahraga. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Melakukan olahraga maupun aktivitas fisik merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Lalu, saat menjalankan puasa apakah olahraga tetap dianjurkan? Dosen Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), Tony Arjuna, menjelaskan olahraga saat berpuasa tetap bisa dilakukan, namun di waktu yang tepat.

Menurut dia, waktu yang baik untuk olahraga saat puasa adalah ketika mendekati waktu berbuka atau setelah melaksanakan salat tarawih. “Saat berpuasa kalau mau melakukan olahraga idealnya saat dekat-dekat dengan waktu buka, 30 menit sampai 1 jam sebelum berbuka atau setelah tarawih,” katanya dilansir dari laman UGM pada Jumat, 7 April 2023.

Dia tidak merekomendasikan olahraga di pagi hari saat berpuasa. Menurutnya, berolahraga di pagi hari ketika berpuasa tidak ideal dilakukan bahkan cenderung berisiko bagi yang tidak terbiasa. Sebab, saat berolahraga penggunaan kalori lebih banyak yang akan membuat gula darah lebih cepat turun.

Hal itu akan membuat tubuh lemas dan akan terasa lapar sepanjang hari. Kondisi tersebut akan berisiko tinggi terutama bagi penderita diabetes karena bisa terkena serangan hipoglikemia yang membahayakan nyawa.

“Jadi, tidak ideal berolahraga di pagi hari saat puasa karena ketahanan tubuh lebih lemah karena badan jauh lebih lemas dari biasanya ketika tidak puasa. Tubuh akan mencari sumber alternatif pembakaran, yang harusnya glikogen bisa dibakar dalam 8 jam, tapi karena dipakai ketika olahraga tadi dan tidak ada makanan yang masuk otomatis dia habisnya lebih cepat,”paparnya.

Dietisien FKKMK UGM ini pun menekankan pentingnya pengelolaan waktu berolahraga saat berpuasa. Pasalnya, tubuh melewati fase adaptasi ketika berolahraga saat berpuasa. Olahraga pun tidak bisa dilakukan sama halnya saat sebelum berpuasa karena tubuh memerlukan waktu untuk melakukan penyesuaian.

Ia menjelaskan saat seseorang tidak berolahraga sama sekali di hari pertama dan kedua puasa, lapar yang dirasakan akan berbeda dengan hari setelahnya. Sebab, itu menjadi fase awal tubuh mengalami defisit kalori yang cukup signifikan.

“Jadi, otomatis akan berbeda kondisinya ketika di awal puasa. Setelah bertahap menyesuaikan baru kita mulai meningkatkan intensitasnya di tengah-tengah,” ucapnya.

Pilihan Editor: Kisah Anthony Fokker, Pembuat Pesawat Tempur Andalan Jerman Kelahiran Blitar