Ramadan, Siswa Lazuardi GCS Gelar Charity Day dan Ikut Tantangan Satu Kebaikan

Reporter

Siswa Lazuardi Global Compassionate School, Cinere, Depok, menggelar bazaar sembako murah dan pakaian-mainan layak berkualitas, Rabu, 5 April 2023. Foto: Istimewa
Siswa Lazuardi Global Compassionate School, Cinere, Depok, menggelar bazaar sembako murah dan pakaian-mainan layak berkualitas, Rabu, 5 April 2023. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Lazuardi Global Compassionate School, Cinere, Depok menggelar bazaar sembako murah dan pakaian-mainan layak berkualitas untuk membantu warga sekitar di Ramadan 1444 Hijriah ini. Total ada 1000 sembako dan ribuan potong pakaian, mainan, alat salat, dan perabot lainnya telah dikumpulkan para orang tua, disortir oleh guru dan siswa, dan disiapkan untuk dijual dengan harga terjangkau pada warga sekitar.

Acara yang berlangsung pada Rabu, 5 April 2023 dihadiri oleh ratusan warga sekitar sekolah internasional itu. Abdul Ghofar, penanggung jawab program ini, menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk membuat Ramadan menjadi pengalaman yang holistik dan berkesan bagi siswa, staf, dan masyarakat.

"Kami ingin siswa Lazuardi memahami bahwa Ramadan tidak hanya tentang berpuasa dan salat, tetapi juga tentang mengambil tindakan yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan. Kami berharap program ini akan semakin menanamkan rasa welas asih yang akan berlanjut setelah Ramadan berakhir,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 April 2023.

Ghofar menjelaskan kegiatan yang diberi nama Lazuardi Charity Day ini rutin dilakukan tiap tahun. Tema yang diusung tahun ini adalah Ramadan with Passion and Compassion.

Kegiatan Charity Day tahun ini, kata Ghofar, bagian dari proyek pelajaran PKN siswa kelas 8, yaitu Community Service Project. Tujuan dari program ini adalah untuk memupuk tali silaturahmi dengan warga sekitar sekolah sambil menanamkan sikap kecintaan dan tolong-menolong antar-sesama umat manusia. Selain itu, program ini bertujuan untuk mempraktikkan kebaikan dan kasih sayang kepada warga sekitar sekolah sebagai bentuk welas asih dan kepedulian sosial bagi sesama.

Program ini telah dimulai sebelum Ramadan. Siswa dan orang tua diajak untuk memilah (decluttering) barang-barang di rumah yang masih layak dan berkualitas. Lalu membawanya ke sekolah untuk disumbangkan pada kegiatan charity day. Kegiatan ini, kata Ghofar, pengingat salah satu aksi kepedulian yang paling penting adalah membantu mereka yang membutuhkan.

Sepanjang Ramadan, siswa Lazuardi School diminta mengisi jurnal Ramadan dan mengikuti tantangan aksi kepedulian di media sosial. Tantangan yang disebut One For One ini memberikan pilihan bagi siswa untuk memilih akan berbuat kebaikan bagi dirinya, bagi sesama (orang lain), maupun bagi lingkungannya.

Siswa yang melakukan tantangan ini kemudian mengunggah foto dan video ke media sosial agar dapat menginspirasi orang lain. Selain itu, di sekolah, siswa melakukan kegiatan khusus seperti membuat bingkisan untuk petugas kebersihan sekolah, tadarus bersama, dan mengikuti bincang Ramadan “Ramadan from Around The World” dimana sekolah menghadirkan para guru tamu, yaitu muslim yang berada di berbagai belahan dunia, secara daring.

Pada Ramadan ini pula, uang amal yang telah dikumpulkan siswa Pra-TK sampai SMP dihitung dan dibelikan bingkisan yang kemudian diantar sendiri oleh siswa untuk diberikan kepada anak-anak di Panti Asuhan, Rumah Yatim, Pusat Terapi Gratis, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar siswa merasakan langsung berbagi kebahagiaan dari hasil yang mereka kumpulkan sendiri.

“Aku suka kerjain jurnalnya, nanti aku bisa melakukan kebaikan seperti memberi makan kucing atau membantu ibu siapkan iftar. Aku juga bisa mewarnai asmaul husna di buku jurnal,” ucap Amira, siswa TK Lazuardi GCS.

Pilihan Editor: Ini Jam-jam Kemacetan di Jakarta Selama Bulan Ramadan