Tidur setelah Sahur Dapat Membahayakan Kesehatan, Berikut Penjelasannya

Editor

Nurhadi

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Jcomp
Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Jcomp

TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasaan yang jamak dilakukan setelah sahur adalah langsung tidur. Padahal kebiasaan tersebut dapat membahayakan kesehatan. Melansir um-surabaya.ac.id, sistem pencernaan butuh setidaknya tiga jam untuk mengolah makanan sampai menjadi sari makanan.

Pakar kesehatan sekaligus dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Dede Nasrullah, menyebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dampak yang ditimbulkan akibat kebiasaan tidur setelah sahur, di antaranya:

1. Terjadi refluks asam Gastro Esophageal Refluks Disease (GERD)

Ketika tertidur, pada klep lambung akan terjadi pelonggaran yang menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke bagian kerongkongan. Panas di dada dan tenggorokan, mual, bersendawa, serta mulut pahit merupakan gejala yang menunjukkan refluks.

Untuk mencegahnya, tunggu beberapa jam sehingga makanan bisa diolah dengan baik. "Untuk mencegah hal tersebut kita bisa menunggu setidaknya 3 jam sehingga makanan tersebut dapat diolah secara sempurna," katanya.

2. Penumpukan lemak

Kalori akan tersimpan menjadi lemak apabila setelah makan sahur Anda memutuskan untuk tidur. Apalagi jika yang dikonsumsi saat sahur adalah karbohidrat dan lemak.

3. Sakit tenggorokan

Sensasi panas tidak hanya terjadi pada dada, tetapi juga di tenggorokan. Ini dikarenakan hal tersebut merupakan lanjutan dari efek GERD.

4. Serangan jantung

Tekanan darah yang tidak kunjung menurun dan berlangsung dalam waktu lama akan meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya.

"Orang yang mengonsumsi makanan berat dan langsung tidur maka akan menyebabkan peningkatan tekanan darah," ujar dia.

5. Stroke

Tidur selepas sahur bisa menyebabkan sistem pencernaan sulit mencerna makanan, sehingga lambung memerlukan asupan darah yang lebih banyak. Suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut itu dapat membuat otak kekurangan oksigen dan dalam jangka panjang bisa mengakibatkan stroke.

6. Konstipasi atau sembelit

Proses pengosongan lambung membutuhkan waktu kurang lebih dua sampai tiga jam setelah makan. "Posisi tiduran atau berbaring akan menghambat proses pengosongan lambung, jika hal ini terjadi maka akan memicu terjadinya penyakit konstipasi atau sembelit," kata Dede. 

PUSPITA AMANDA SARI 

Pilihan Editor: Mengapa Tidak Boleh Langsung Tidur setelah Sahur?