Nasi Jaha, Menu Buka Puasa Favorit Warga Ternate saat Ramadan

Reporter

Sejumlah pedagang menjajakan nasi jaha sebagai menu buka puasa, karena menu yang terbuat dari bahan beras ketan, dicampur dengan santan kelapa cara masak dengan dibakar di dalam bambu sangat diminati warga dan dijual di sekitar Masjid Raya Al-Munawwar Ternate, Minggu 2 April 2023. ANTARA/Abdul Fatah
Sejumlah pedagang menjajakan nasi jaha sebagai menu buka puasa, karena menu yang terbuat dari bahan beras ketan, dicampur dengan santan kelapa cara masak dengan dibakar di dalam bambu sangat diminati warga dan dijual di sekitar Masjid Raya Al-Munawwar Ternate, Minggu 2 April 2023. ANTARA/Abdul Fatah

TEMPO.CO, Ternate - Warga Ternate, Maluku Utara selalu berburu nasi jaha sebagai menu buka puasa saat Ramadan. Menu ini terbuat dari bahan beras ketan, dicampur dengan santan kelapa cara masak dengan dibakar di dalam bambu.

Sahria Laila, seorang warga Ternate mengatakan nasi jaha menjadi menu favorit buka puasa bersama sekeluarga karena nikmat jika dimakan dengan ikan panggang atau ikan goreng.

Hal yang sama juga disampaikan Warga Kota Ternate, Andrianto usai membeli Nasi Jaha mengungkapkan menu buka puasa ini merupakan kuliner tradisional khas Kota Ternate dan umumnya masyarakat Maluku Utara. "Nasi jaha kalau setiap buka puasa dengan ikan garu rica atau ikan goreng panggang rasanya enak dan menyenangkan,"katanya.

Sementara itu, salah orang penjual nasi jasa di kawasan Masjid Raya Al-munawar Ternate, Nurhayati menjelaskan setiap bulan suci Ramadan ia fokus untuk berjualan nasi jaha, karena menu ini selalu diburu warga untuk berbuka puasa.

"Saya berjualan hanya di dalam bulan suci Ramadan saja, untuk bulan - bulan lain tidak berjualan dan selama setiap berjualan selama bulan suci Ramadan, tetap jualan nasi jahanya habis diburu warga," ujarnya.

Nasi Jaha dijual Rp 2 ribu hingga Rp 50 ribu 

Dia menyatakan, setiap hari selama bulan suci Ramadan, modal untuk produksi nasi jaha sebesar Rp700ribu, dengan hasilnya sebanyak 40 ruas bambu.

Sementara jika dijual per potong ukuran kecil dijual seharga Rp2ribu, sedangkan untuk satu ruas bambu dijual Rp50ribu jika total keuntungan setiap hari dijual maka didapatkan Rp1,3 juta.

"Alhamdulillah setiap hari jualan kita habis, oleh karena itu, ia tetap menjaga kualitas nasi jaha, karena menu ini sudah dikenal luas di daerah ini," ucapnya.

Sebelumnya, Pemkot Ternate dalam bulan suci Ramadan dengan menyediakan areal pedagang yang menjual takjil di bulan suci ini seperti areal Pasar Gamalama Kota Ternate.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Ternate, Muchlis Djumadil dihubungi menyatakan, pihaknya sejak awal intensif mensosialisasikan dan menata kawasan guna memberikan kenyamanan bagi warga yang berbelanja saat bulan suci Ramadhan tahun 2023.

Untuk itu, dia mengimbau Pedagang Kaki Lima (PKL) yang masih di kawasan pasar yang dilarang untuk untuk tidak lagi berjualan, terutama saat bulan suci Ramadan, karena telah disediakan titik-titik bagi pedagang musiman untuk berjualan.

Pilihan Editor: Bubur Syurbah Khas Pekojan Hidangan Buka Puasa yang Makin Langka Ditemui