5 Tips Berpuasa Ramadan bagi Penderita Penyakit Jantung

Reporter

Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com
Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung dan pembuluh darah Rio Probo Kaneko menjelaskan lima tips berpuasa bagi penderita penyakit jantung demi mendukung kelancaran ibadah selama Ramadan 2023.

"Kiat berpuasa bagi penderita jantung yang pertama adalah mengkomunikasikan dosis dan jam konsumsi obat kepada dokter jantung," kata Rio.

Ia menjelaskan penderita penyakit jantung yang ingin berpuasa Ramadan sebaiknya tidak mengurangi dosis dan frekuensi minum obat jantung tanpa arahan dokter. Kedua adalah perlunya membatasi asupan cairan dan garam agar tidak berlebihan, terutama pada pasien dengan kondisi pembengkakan jantung atau lemah jantung.

"Penderita penyakit jantung juga perlu menghindari konsumsi minuman seperti kopi dan minuman bersoda saat berbuka puasa karena dapat mengakibatkan sulit tidur sehingga kurang istirahat di malam hari dan menyebabkan penimbunan lemak pada tubuh," jelasnya.

Ketiga, perlunya menghindari makanan tinggi lemak jenuh atau kolesterol. Keempat, pasien penyakit jantung dapat berpuasa bila faktor risiko penyakit dalam kategori rendah atau sedang, misalnya hipertensi yang terkontrol, yakni tensi di bawah 140/90 mmHg, gagal jantung yang tidak berat, penyakit katup jantung derajat ringan-sedang, gangguan irama jantung yang tidak berkelanjutan, atau hipertensi paru derajat ringan-sedang.

Tidak berpuasa
Kelima, bagi pasien jantung dengan risiko penyakit sangat tinggi seperti gagal jantung berat, serangan jantung koroner akut, hipertensi paru berat, dan terdapat hal yang mengancam nyawa, maka disarankan untuk tidak berpuasa.

"Sebaiknya penderita penyakit jantung terlebih dulu melakukan pemeriksaan rutin dan mengkomunikasikan dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatannya," ujar Rio.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyebut Ramadan merupakan momentum yang baik untuk meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan mental. Asisten Deputi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK, Nia Reviani, mengatakan Ramadan adalah bulan suci yang penuh berkah dan keutamaan bagi umat Islam. Ia menambahkan salah satu cara untuk mencapai hal tersebut dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

Pilihan Editor: Saran Dokter untuk Ibu Hamil yang Ingin Berpuasa Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.