Cara Minum Air Putih yang Salah saat Berbuka-Sahur

Editor

Nurhadi

Ilustrasi minum air putih. Pexels/Yaroslav Shuraev
Ilustrasi minum air putih. Pexels/Yaroslav Shuraev

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah seharian berpuasa, terutama jika harus melakukan beberapa pekerjaan atau keluar di bawah sinar matahari, minum air putih bukan lagi hanya untuk menghilangkan dahaga, tetapi juga merupakan kebutuhan untuk kesehatan tubuh dan organ dalam.

Seseorang harus menyadari bahwa terlepas dari rasa haus yang hebat yang mungkin ia rasakan di siang hari, cara minum air putih haruslah spesifik. Dilansir dari Carewater Solutions, berikut kebiasaan minum air putih yang salah saat berbuka dan sahur:

1. Berbuka dengan air dingin saat berbuka puasa

Beberapa orang memulai berbuka puasa dengan meminum segelas air putih atau air es secara berturut-turut. Hal ini sangat mengejutkan bagi perut yang kosong lebih dari 10 jam. Selain itu, air dingin juga tidak disarankan untuk langsung diminum ketika berbuka karena dapat membuat perut tegang.

Untuk berbuka, sebaiknya Anda mulai dengan secangkir air bersuhu sedang meskipun Anda dalam keadaan sangat haus. Setelah seperempat jam berlalu, Anda dapat menambahkan cangkir kedua. 

2. Minum air putih tergesa-gesa saat sahur

Minum segelas air putih berturut-turut dan tergesa-gesa pada satu waktu sebelum imsak adalah kebiasaan yang salah karena tubuh secara otomatis mengubahnya menjadi urine. Dengan demikian, tubuh tidak mendapatkan banyak manfaat dari proses tergesa-gesa meminum air putih dalam jumlah banyak sekaligus dalam satu waktu.

Jangan jadikan segelas air sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan air. Cara terbaik adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan air, seperti sayuran dan buah-buahan, terutama tomat, pisang, dan apel, yang semuanya kaya akan air yang secara bertahap ditambahkan ke dalam tubuh.

RECHA TIARA DERMAWAN

Pilihan Editor: Berapa Banyak Air yang Harus Diminum Agar Kuat Puasa?