4 Tips Alokasi Keuangan Cegah Boncos Selama Ramadan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

Ilustrasi wanita mengatur alokasi keuangan. Freepik.com/marymarkevich
Ilustrasi wanita mengatur alokasi keuangan. Freepik.com/marymarkevich

TEMPO.CO, Jakarta - Momentum bulan Ramadan sangat dinanti, dari menjalankan rangkaian ibadah Ramadan, kegiatan ngabuburit, berbuka puasa, sahur hingga persiapan menyambut hari Raya Idul Fitri. Pada periode ini masyarakat juga cenderung lebih konsumtif khususnya karena kebutuhan yang meningkat secara signifikan. Tidak hanya itu, pengeluaran tambahan lainnya seperti pembagian THR, bersedekah hingga biaya mudik, juga harus diperhitungkan dan disiapkan sebelumnya agar pengeluaran dapat tetap terjaga.

Salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah pengeluaran yang besar, bahkan kerap terjadi pembengkakan. Daniel Minardi, Head of Brands Management & Digital Product Shopee Indonesia mengatakan, tingginya antusiasme masyarakat mempersiapkan kebutuhan selama bulan puasa hingga momen kebersamaan dengan keluarga saat hari raya Idul Fitri, menjadi salah satu faktor mengapa periode Ramadan memiliki aktivitas belanja yang tinggi.

"Di Shopee, semua yang kami lakukan didasari oleh komitmen untuk membantu pengguna memenuhi segala preferensi kebutuhan. Kami berharap promo menarik yang dihadirkan selama kampanye Big Ramadan Sale berlangsung dapat memberikan keuntungan bagi pengguna saat memenuhi kebutuhan, serta melalui Shopee Affiliate Program, pengguna diharapkan dapat memanfaatkan peluang mendapatkan penghasilan tambahan khususnya di tengah tingginya animo belanja masyarakat pada periode ini," ujar Daniel dalam siaran pers.

Annisa Steviani, Certified Financial Planner mengatakan menjaga kondisi keuangan agar tetap terkendali merupakan hal yang penting bagi setiap individu, tidak terkecuali pada bulan Ramadan., Salah satu tantangan di tengah antusiasme menjelang bulan Ramadan, adalah hilangnya pertahanan diri berbelanja kebutuhan, namun di saat yang sama melupakan nominal pemasukan pada periode tersebut tetap sama. "Hal ini berakhir boncos. Untuk menghindari hal tersebut, mengelola keuangan secara tepat perlu dilakukan dengan perencanaan yang matang, sehingga tidak hanya mengetahui persebaran persentase alokasi, kita juga dapat mengatur strategi dengan memanfaatkan promo ataupun peluang," tambahnya.

Berikut ini Annisa Steviani membagikan tips alokasi keuangan saat Ramadan

1.  Hindari kesalahan mengalokasikan keuangan

Kesalahan keuangan utama di bulan Ramadan yang menyebabkan boncos adalah tidak memiliki budget khusus Ramadan. Setiap individu harus memahami kebiasaan pengeluaran. Dengan pemahaman tersebut, setidaknya bisa memperkirakan berapa budget yang perlu dipersiapkan untuk Ramadan dan bisa mulai menabung dari jauh hari. Setelah itu, jangan lupa alokasi beramal. Ingat di bulan penuh berkah, donasi kian meningkat dan terdapat kewajiban berzakat. 

Namun yang terpenting adalah menahan diri, pengeluaran berlebih tetapi jumlah penghasilan tetap sama, menjadi masalah yang sering terjadi. Dengan mengelola keuangan secara tepat, hal ini dapat menghindari setiap individu dari pengeluaran berlebih hingga mengakibatkan terganggunya cash flow. Yang terakhir, jangan menganggap Lebaran sebagai garis finish, perjalanan kebutuhan Anda masih panjang

2. Mengalokasikan biaya tak terduga

Perkirakan dan tulis apa saja biaya tak terduga yang akan dikeluarkan. Hal ini meliputi, budget makan spesial, buka puasa bersama, kenaikan harga bahan pokok, beramal serta hampers. Sebagian besar dari faktor ini memang bukan kebutuhan utama, tetapi dengan situasi Ramadan yang berbeda pada tahun ini, tentunya momen kebersamaan merupakan hal yang dinanti oleh setiap individu. Tidak hanya itu, tren hampers yang masih berlangsung tentunya juga masih menjadi pertimbangan untuk dilakukan pada tahun ini, sehingga lebih baik untuk mengalokasikan keuangan untuk biaya tak terduga. 

3. Menerapkan strategi ideal mengatur keuangan selama Ramadan

Kalau sudah tahu biaya tidak terduga apa saja yang akan dikeluarkan, sebenarnya Anda mengatur strategi keuangan bulan Ramadan dari jauh-jauh hari. Agar pengeluaran menyambut hari raya terasa lebih ringan, sebaiknya menyisihkan sebagiani pendapatan setiap bulannya untuk ditabung atau diinvestasikan. Lalu, Anda juga bisa mencari penghasilan tambahan untuk menambah anggaran berbelanja di bulan Ramadan. Misalnya buat yang gemar memberikan rekomendasi produk pada teman, bisa mencoba Shopee Affiliate Program!  Program ini semudah mengulas dan berbagi link produk Shopee di media sosial tapi bisa jadi penghasilan sampingan.

Selanjutnya, sebaiknya memisahkan daftar kebutuhan menjadi kebutuhan untuk Lebaran seperti mudik, berbagi dengan orang tua, thr, baju baru, dan budget masakan lebaran dengan kebutuhan pasca Lebaran seperti asisten rumah tangga infal, menyambut tahun ajaran baru, hingga keperluan berkurban di Idul Adha. Fungsi dari memisahkan daftar kebutuhan ini adalah agar Anda bisa memprediksi berapa anggaran tambahan yang harus disiapkan agar dapat menjalani bulan Ramadan tanpa perlu khawatir soal masalah keuangan. 

4. Alokasi THR sebaik mungkin

Selain menghabiskan momen kebersamaan bersama kerabat terdekat, salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu menjelang Lebaran adalah menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Ketika menerima THR, biasanya kerap merasa tergoda untuk langsung menggunakannya untuk berbelanja hal-hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Sebaiknya langkah pertama yang harus dilakukan adalah menuntaskan kewajiban seperti zakat, hutang konsumtif, dan pajak rumah atau kendaraan.

Kemudian jika semua kewajiban sudah selesai, saatnya mengeluarkan uang untuk hal-hal yang memang dibutuhkan seperti berbagi dengan keluarga, THR untuk karyawan, dan berkurban. Nah, jika kewajiban dan kebutuhan sudah terpenuhi dan masih ada budget, kamu bisa menghabiskan sisanya untuk memenuhi berbagai keinginan, contohnya membeli tiket untuk liburan atau membeli gadget idaman. 

Pilihan editor: Bijak Belanja selama Ramadan sampai Lebaran, Jangan Cuma Ikut Tren

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.