Fasilitas Galeri Rasulullah dan Museum Masjid Al Jabbar Resmi Dibuka

Pengunjung melihat diorama di museum Masjid Raya Al Jabbar di Bandung, Jawa Barat, 24 Maret 2023. Museum di basement masjid seluas 3.000 meter persegi ini menampilkan sejarah perjalanan syiar Nabi Muhammad SAW sampai penyeberan Islam ke Nusantara dan Jawa Barat. Isi museum didominasi multimedia dan grafis sebanyak 56 persen, selebihnya benda koleksi, maket, dan diorama. Museum ini  juga menerapkan teknologi video mapping dan augmented reality. TEMPO/Prima Mulia
Pengunjung melihat diorama di museum Masjid Raya Al Jabbar di Bandung, Jawa Barat, 24 Maret 2023. Museum di basement masjid seluas 3.000 meter persegi ini menampilkan sejarah perjalanan syiar Nabi Muhammad SAW sampai penyeberan Islam ke Nusantara dan Jawa Barat. Isi museum didominasi multimedia dan grafis sebanyak 56 persen, selebihnya benda koleksi, maket, dan diorama. Museum ini juga menerapkan teknologi video mapping dan augmented reality. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi membuka Galeri Rasulullah SAW dan Museum Sejarah Peradaban Islam di Masjid Al Jabbar di Gedebage, Bandung Senin 27 Maret 2023.

“Sudah bisa dikunjungi masyarakat umum, namun karena keterbatasan tempat maka pendaftaran dilakukan online melalui aplikasi Sapa Warga salah satunya,” kata dia, selepas peresmian itu Senin, 27 Maret 2023.

Ridwan Kamil mengatakan, galeri dan museum tersebut berada di bawah area salat Masjid Al Jabbar. “Luasnya ada 3 ribu meter persegi sangat luas, di mulai dari sejarah zaman Jahiliah, lahirnya Rasul di tahun gajah, kemudian mendapat wahyu pertama dan seterusnya, sampai haji Wada, wafat, dan Islam berkembang di seluruh dunia dan masuk ke nusantara,” kata dia.

Eks Wali Kota Bandung ini mengatakan, informasi yang disajikan dalam galeri dan museum sangat padat. “Mudah-mudahan menjadi sebuah kebanggaan bahwa di atasnya ada tempat salat yang luar biasa dengan kapasitas 32 ribuan, di bawahnya ada museum, di depannya ada danau pengendali banjir dan sebagainya. Mudah-mudahan ini meramaikan khasanah wisata religi,” kata dia.

Pengerjaannya hingga tengah malam

Kurator Galeri Rasulullah SAW Masjid Raya Al Jabbar dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung Ija Suntana mengatakan, keterangan bahasa, tata letak, diorama dibuat detail oleh Sembilan Matahari yang menggarap konten museum tersebut. “Dalam proses pembuatannya, para pekerja (Sembilan Matahari) ini bolak-balik berkonsultasi bahkan hingga tengah malam saking ingin presisi baik itu dalam tata letak maupun terjemahan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia,” kata dia, dalam keterangannya.

Ija mengatakan, setiap langkah pengerjaan selalu dikonsultasikan agar tidak terjadi kesalahan dalam penerapan. “Menerjemahkan sejarah peradaban Islam dari zaman Rasulullah hingga ke Jawa Barat dengan teknologi informasi bukan hal yang mudah,” kata dia.

Ketua MUI Jawa Barat Rahmat Syafe’i mengatakan, kehadiran Galeri Rasulullah tersebut sekaligus menjadi sarana pendidikan. “Yang harus kita petik dari sejarah itu bukan catatan peristiwanya saja, tetapi jauh lebih penting dari itu adalah edukasi. Nah saya kira dari galeri ini, edukasi tersebut sangat jelas bisa kita dapatkan,” kata dia, dikutip dari keterangannya.

AHMAD FIKRI

Pilihan Editor: Pemkot Bandung Sediakan Layanan Bandros untuk Keliling Ngabuburit