Raja Salman Kirim 50 Ribu Alquran dan 30 Ton Kurma ke Indonesia, Ini Profil Raja Arab Saudi

Aksi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud saat melakukan tarian pedang tradisional Ardha dalam festival Budaya Janadriyah di Riyadh, Arab Saudi, 20 Februari 2018. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Aksi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud saat melakukan tarian pedang tradisional Ardha dalam festival Budaya Janadriyah di Riyadh, Arab Saudi, 20 Februari 2018. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, JakartaRaja Salman melalui perwakilan Pemerintah Arab Saudi di Indonesia membagikan 50 ribu mushaf Allquran dan 30 ton kurma untuk program menyambut bulan suci Ramadan 1444 Hijriah. Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud merupakan Raja Arab Saudi setelah kematian saudara tirinya, Abdullah bin Abdulaziz Al Saud pada 23 Januari 2015.

Distribusi bantuan ini ditandai dengan peluncuran "Program Buka Puasa Pelayan Dua Tanah Suci Raja Salman Bin Abdul Aziz" yang diserahkan oleh Dubes Arab Saudi untuk RI, Faisal Abdullah Al-Amudi kepada Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, di Kantor Atase Agama Arab Saudi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Maret 2023 dikutip dari idxchannel.com.

Faisal Abdullah Al-Amudi, Dubes Arab Saudi untuk RI mengatakan, perhatian Raja Salman untuk Indonesia saat bulan puasa Ramadan tahun ini dengan memberikan bantuan 30 ribu paket makanan selama satu bulan, 30 ton Kurma dan 50 ribu eksemplar mushaf Alquran. 

"Bantuan ini akan didistribusikan di sejumlah daerah di Indonesia di Jakarta dan sekitarnya. Serta bantuan ini juga akan termasuk kepada para korban yang terdampak daripada gempa yang belum lama terjadi di Indonesia," kata Faisal. 

Profil Raja Salman

Mengutip lama resmi Kerajaan Arab Saudi, houseofsaud.com, raja kelahiran 31 Desember 1935 ini merupakan salah satu dari Tujuh Sudairi yang lahir dari Hussa binti Ahmad Sudairi, istri Abdulaziz bin Al Saud. Tujuh Sudairi tersebut merupakan aliansi terkuat dari tujuh bersaudara penuh di keluarga Al Saud, pendiri Arab Saudi modern.

Raja Salman belajar di sekolah khusus pendidikan Pangeran Saudi oleh Ibnu Saud di ibu kota Saudi, Riyadh. Di sana ia belajar agama dan ilmu pengetahuan modern untuk landasan karirnya sebagai pemimpin bangsa.

Raja Salman menikah tiga kali, pertama menikahi Sultana binti Turki Al Sudairi, yang meninggal pada Juli 2011. Ia adalah putri Turki bin Ahmad Al Sudairi, mantan Gubernur Provinsi Asir. Dari pernikahan ini Sultana melahirkan Pangeran Fahd bin Salman dan Pangeran Ahmad bin Salman yang meninggal karena penyakit jantung pada tahun 2001 dan 2002.

Sultana juga melahirkan  Pangeran Sultan bin Salman,  Ketua Komisi Saudi untuk Pariwisata & Kepurbakalaan. Lalu Pangeran Abdulaziz bin Salman,  Wakil Menteri Perminyakan. Lalu Pangeran Faisal bin Salman sebagai Gubernur Madinah.

Pernikahan keduanya dengan Sarah binti Faisal Al Subai'ai melahirkan Pangeran Saud. Kemudian pernikahan ketiganya dengan Fahda binti Falah bin Sultan Al Hithalayn lahirlah Pangeran Mohammed, Pangeran Turki, Pangeran Khalid, Pangeran Nayef, Pangeran Bandar dan Pangeran Rakan.

Salman memulai karier politiknya pada usia 19 tahun, menjadi Wakil Gubernur Riyadh pada 1954. Pada 1963 ia ditunjuk sebagai Gubernur Riyadh dan berkuasa selama 48 tahun. Sebagaimana dijelaskan di Aljazeera, selama jabatannya ia berkontribusi pada perkembangan ibu kota Saudi dari kota gurun kecil menjadi kota metropolis besar.

Kemudian pada 2011 Salman diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri kedua dan Menteri Pertahanan. Lalu pada tahun berikutnya ia dinobatkan Putra Mahkota setelah kematian saudaranya Pangeran Nayef. Penunjukan ini dianggap sebagai sinyal bahwa reformasi konservatif Raja Abdullah tetap ada. Oleh sebab itu, Salman lebih terfokus pada perbaikan ekonomi daripada perubahan politik.

Melansir dari forbes, di masa kepemimpinannya, Riyadh mengalami urbanisasi dan kemakmuran, menarik pariwisata, perdagangan, dan investasi. Suntikan modal asing dan pendapatan dari perdagangan pariwisata yang berkembang dialihkan untuk kemajuan infrastruktur seperti modernisasi sistem pendidikan dan kesehatan.

Raja Salman juga merubah garis suksesi Saudi, dimana tahta kerajaan diturunkan ke putra-putra Abdulaziz ibn Saud, pendiri negara. Kemudian menempatkan cucu Pangeran Mohammed bin Nayef sebagai Putra Mahkota dan putranya Mohammed sebagai Wakil Putra Mahkota.

Raja Salman turut merampingkan struktur pemerintahan Arab Saudi. Ia menghapuskan Sebelas Sekretariat Saudi yang didirikan oleh raja terdahulu. Salman hanya membuat Dewan Urusan Politik dan Keamanan (CPSA), dipimpin oleh Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Nayef, dan Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan (CEDA), dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Istana Pangeran Mohammad bin Salman.

KHUMAR MAHENDRA  I  SDA

Pilihan Editor: Raja Salman Kirim 1 Juta Salinan Alquran ke 22 Negara

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.