Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Salat Tarawih dan salat Witir menjadi ibadah sunnah yang dianjurkan setiap malam bulan Ramadan. Pelaksanaan keduanya diutamakan secara berjamaah. Namun, bagi beberapa orang yang dilanda kesibukan atau karena sebab tertentu seperti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) selama pandemi Covid-19, salat secara mandiri dianggap menjadi pilihan. Lantas, bagaimana tata cara salat Tarawih dan salat Witir sendiri di rumah?
Niat Salat Tarawih Sendiri di Rumah
- Berikut bacaan niat salat Tarawih sebagai imam.
Ushallii sunnatat taraawiihi rak’atayni mustaqbilal qiblati adaa’an imaaman lillaahi ta’aala.
Artinya, “Saya niat sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah.”
- Niat Tarawih sebagai makmum.
Ushallii sunnatat taraawiihi rak’atayni mustaqbilal qiblati adaa’an ma’muuman lillaahi ta’aala.
Artinya, “Saya berniat salat sunnah Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah.”
- Lafal niat salat Tarawih sendiri menurut Sayyid Utsman bin Yahya dalam kitab Irsyadul Anam yang dikutip dari laman NU (Nahdlatul Ulama) Online.
Ushallii sunnatat taraawiihi rak’atayni mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aala.
Artinya, “Saya niat beribadah salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT.”
Niat Salat Witir di Rumah
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda bahwa tidak ada ketentuan jumlah rakaat salat Witir yang diperbolehkan, asalkan ganjil (witr). Hanya saja, ketika praktiknya boleh menggabungkan atau menyambung (washal) sebanyak rakaat Witir maupun secara terpisah (fashal).
- Bacaan niat salat Witir dua rakaat.
Ushallii sunnatan minal witri rak’atayni (imaaman/ma’muuman) lillaahi ta’aala.
Artinya, “Saya niat beribadah salat sunnah Witir dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah.”
- Niat salat Witir satu rakaat.
Ushallii sunnatan minal witri rak’atan (imaaman/ma’muuman) lillaahi ta’aala.
Artinya, “Saya berniat sembahyang Witri dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah.”
Tata Cara salat Tarawih di Rumah
Jumlah rakaat dalam salat Tarawih sendiri sama dengan rakaat salat berjamaah, yaitu 20 rakaat. Karena termasuk salat malam, maka pelaksanaannya harus berdasarkan kaidah salat sunnah malam, diantaranya salam setiap dua rakaat. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Syekh M. Nawawi Banten dalam kitab Nihayatuz Zain.
Artinya, “salat Tarawih sebanyak 20 rakaat yang disepakati kesunnahannya… salat Tarawih tidak sah apabila dikerjakan empat rakaat dalam satu salam, tetapi harus ada salam di setiap dua rakaat karena hadits menyebutkan demikian.”
Adapun tata cara salat Tarawih sendiri di rumah sesuai Madzhab Syafi’i adalah sebagai berikut.
- Membaca niat salat Tarawih di dalam hati saat takbiratul ihram.
- Mengucap takbir saat takbiratul ihram sambil melafalkan niat di dalam hati.
- Membaca ta’awudz dan Surat Al-Fatihah.
- Membaca surat pendek dalam Al-Quran.
- Rukuk.
- I’tidal.
- Sujud pertama.
- Tata cara salat Tarawih sendiri selanjutnya dengan melaksanakan duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Duduk sejenak sebelum bangkit untuk menunaikan rakaat kedua.
- Bangkit dari duduk dan mengerjakan rakaat kedua salat Tarawih dengan gerakan yang sama seperti rakaat sebelumnya.
- Salam pada rakaat kedua.
- Istighfar dan direkomendasikan membaca doa kamilin.
Tata Cara Salat Witir Sendiri di Rumah
Sebagaimana ketentuan salat sunnah, salat Witir sendiri memiliki syarat dan rukun yang harus dipenuhi, yaitu takbiratul ihram, membaca Surat Al-Fatihah, ruku’, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, hingga salam. Namun, dalam pengerjaannya dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:
- Menyambung (washal): menggabungkan rakaat terakhir dengan rakaat pertama, misalnya salat Witir sebelas rakaat dengan masing-masing satu takbiratul ihram dan salam.
- Terpisah (fashal), misalnya melaksanakan salat Witir tiga rakaat dengan dua kali salam (2 rakaat dan 1 rakaat). Tata cara salat Witir sendiri ini menurut Habib Zain bin Sumaith dalam kitab Taqriratus Sadidah lebih utama.
Itulah tata cara salat Tarawih dan salat Witir sendiri di rumah. Meski tidak dilarang, para ulama sepakat dan menganjurkan salat sunnah di bulan Ramadan tersebut dilaksanakan secara berjamaah. Wallahu a’alam bisshawab.
Pilihan editor: 5 Amalan 10 Hari Pertama Puasa Ramadan, Tadarus Pembuka Pintu Pahala
NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA
