Nuzulul Quran: Pengertian, Hikmah, dan Keutamaannya

Reporter

Seorang wanita Palestina membaca Al Quran saat berburu malam Lailatul Qadar saat bulan suci Ramadan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem 27 April 2022 REUTERS/Ammar Awad
Seorang wanita Palestina membaca Al Quran saat berburu malam Lailatul Qadar saat bulan suci Ramadan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem 27 April 2022 REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, JakartaDalam memahami peristiwa turunnya kitab suci Alquran, umat Islam akan diperkenalkan dengan istilah Nuzulul Quran. Menurut sejarah yang diyakini para alim ulama, pedoman bagi Muslimin tersebut tidak datang sekaligus, tetapi sedikit demi sedikit. Lantas, sebenarnya apa pengertian Nuzulul Quran dan apa saja keutamaannya?

Apa itu Nuzulul Quran?

Mengutip dari laman NU (Nahdlatul Ulama) Online, Nuzulul Quran merupakan peristiwa penting bagi Nabi Muhammad yang ditandai dengan turunnya wahyu dari Allah berupa Al-Quran. Al-Quran pertama kali hadir pada 17 Ramadan ketika Rasulullah berusia 40 tahun (sekitar 608-609 Masehi). Pada masa itu, beliau sedang berdiam diri di Goa Hira (sekitar 5 kilometer dari Mekkah) dan didatangi Jibril.

Sebelum peristiwa agung tersebut, beberapa petunjuk sebagai isyarat kenabian Muhammad juga mulai nampak, seperti mimpi. Pandangan itu didasarkan oleh riwayat Imam Bukhari dan Aisyah. Bulan Ramadan dianggap sebagai waktu turunnya Al-Quran sesuai dengan Surat Al-Baqarah ayat 185. Sedangkan malaikat yang membawa wahyu diwakili oleh Jibril menurut kesepakatan mufassirin sebagaimana Surat An-Nahl ayat 102 dan Surat As-Syura ayat 193.

Ada beberapa perbedaan pendapat terkait wahyu yang pertama kali diterima Rasulullah. Sejumlah ulama meyakini wahyu tersebut adalah Surat Al-Alaq ayat 1-5, Surat Al-Muddatsir (HR. Imam Bukhari dan Muslim), atau Surat Al-Fatihah (riwayat munqati).

Hikmah Nuzulul Quran

Menurut Habib Idrus Al-Jufri dalam kajian Nuzulul Quran yang diadakan oleh Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (UII), beramal saleh pada malam turunnya Al-Quran merupakan amalan yang baik. Namun, melaksanakan kebaikan juga disebut mulia pada sepuluh hari akhir bulan Ramadan.

Pemberian amanah Allah kepada Rasulullah dalam wujud Al-Quran dinilainya memiliki hikmah besar. Beberapa diantaranya ialah penguatan hati Nabi Muhammad dari cacian kafir para kaum Quraisy terhadap kitab suci umat Islam, mempermudah hafalan beliau, sebagai bantahan atas tuduhan orang yang menentang, jenjang syariat Allah, dan bukti bahwa Al-Quran adalah mukjizat.

Keutamaan Nuzulul Quran

Wakil Ketua Bidang Dakwah di Pimpinan Cabang Muslimat NU Jombang, Hasanah mengungkapkan bahwa memperingati keutamaan Nuzulul Quran dapat dilakukan dengan beraneka ragam upaya. Misalnya, tilawah atau membaca Al-Quran sambil disertai lagu yang terdengar merdu nan menyentuh hati. Contoh lainnya dengan mendatangkan para kiai untuk memberikan ceramah.

Sementara itu, Pengurus Besar NU (PBNU) Sahal Mahfudz menjelaskan bahwa Nuzulul Quran menjadi gerbang untuk mencari berkah Al-Quran. Dia juga menjabarkan keutamaan Nuzulul Quran yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu.

  1. Al-Quran turun di Lauful Mahfudh yang tidak diketahui waktu pasti kejadiannya.
  2. Diturunkan secara serentak ke Baitil Izzah (langit yang terlihat oleh manusia dari bumi atau sama’ al-dunya).
  3. Diturunkan berangsur-angsur melalui perantara Malaikat Jibril berdasarkan Asbab An-Nuzul. Pada tahap inilah yang paling dikenal oleh umat Islam.

Perbedaan Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar

Selain Nuzulul Quran, ada pula istilah Lailatul Qadar yang erat kaitannya dengan waktu di mana Al-Quran datang sebagai wahyu bagi Rasulullah. Di Indonesia sendiri, lazim memperingati Nuzulul Quran pada 17 Ramadan. Sedangkan Lailatul Qadar ditegaskan sebagai turunnya kitab suci umat Islam (Surat Al-Qadr ayat 1). Untuk lebih jelas, berikut perbedaan di antara keduanya.

-    Nuzulul Quran (17 Ramadan) dan Lailatul Qadar terjadi di sepuluh akhir bulan Ramadan (disebut malam lebih baik daripada seribu bulan).

-  Proses turunnya Al-Quran secara bertahap selama 21 tahun tepatnya pada malam 24 Ramadan (riwayat Ibnu Abbas dan Watsilah bin Al-Asqa serta Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Qurthubi).

Pilihan editor: 7 Peristiwa Besar Saat Bulan Ramadan, Termasuk Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA