Kisah Masjid Hagia Sophia: Pernah Jadi Gereja, Masjid, dan Museum

Para jamaah mengikuti salat Jumat di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki, Jumat, 14 Agustus 2020. Masjid ini menjadi klaster penularan virus corona setelah penyelenggaraan salat berjamaah memicu ratusan kasus virus korona baru di Turki. REUTERS/Umit Bektas
Para jamaah mengikuti salat Jumat di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki, Jumat, 14 Agustus 2020. Masjid ini menjadi klaster penularan virus corona setelah penyelenggaraan salat berjamaah memicu ratusan kasus virus korona baru di Turki. REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO, Jakarta - Umat muslim memadati masjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki, untuk mengikuti salat tarawih. Masjid yang cukup ikonik ini dipakai tarawih selama Ramadan. Masjid Hagia Sophia resmi ditetapkan kembali pemerintahan Erdogan sebagai masjid dan tempat ibadah pertama setelah pengadilan administrasi Turki membatalkan kebijakan Mustafa Kemal Ataturk yang mengalihfungsikan Hagia Sophia sebagai museum pada 1934.

Seperti dikutip dari britannica, Hagia Sophia disebut juga Gereja Kebijaksanaan Suci atau Gereja Kebijaksanaan Ilahi. Bangunan ini didirikan sebagai Gereja Kristen pada abad ke-6 M di bawah Kekaisaran Bizantium Justinian I. Bangunan ini mencerminkan perubahan agama yang terjadi di wilayah tersebut selama berabad-abad. Bangunan dengan menara dan prasasti Islam serta mosaik-mosaik Kekristenan yang mewah .

Gereja asli Hagia Sophia sebelumnya sudah dibangun pada 325 M di atas fondasi kuil kafir. Kemudian pada 360 Konstantius II menguduskan gereja tersebut. Hagia Sophia sempat dibakar sejak pengusiran St. John Chrysostom pada 404 M. Setelah itu, diperbaiki lagi oleh Kaisar Romawi Constans I dan ditahbiskan kembali oleh Theodosius II pada 415 M .

Gereja itu juga dibakar saat Pemberontakan Nika pada Januari 532 M, lalu selesai dibangun pada 537 M. Struktur Hagia Sophia yang sekarang merupakan peninggalan abad ke-6, meskipun gempa bumi menyebabkan runtuhnya sebagian kubah pada 558 M. Hagia Sophia mengalami pemulihan pada 562 dan pertengahan abad ke-14. Hagia Sophia juga dijarah pada 1204 oleh Venesia dan Tentara Salib pada Perang Salib Keempat.

Hagia Sophia dirubah menjadi masjid setelah penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed II pada 1453. Setelah itu, ia menambahkan menara kayu untuk adzan, lampu gantung besar, mihrab dan mimbar. Kekaisaran Ottoman membangun menara disamping sisi struktur kubah. Bagian dalam Hagia ditambahi ukiran kaligrafi Arab yang ditempel bersisian dengan ikon kuno Kristiani.

Menukil dari gema.uhamka.ac.id fungsi Hagia Sophia sebagai masjid tersebut bertahan hingga tahun 1934 atau hampir 500 tahun. Hagia Sophia dikonversi  menjadi museum saat Mustafa Kemal Ataturk menjadi Presiden pertama Turki pada 1935. Pada 1985, Hagia Sophia telah dimasukkan ke Daftar Warisan Dunia oleh badan PBB UNESCO.

Dalam sejarah keberadaannya, Hagia Sophia sudah kerap berganti status dan fungsi selama 2.553 tahun. Selama 15 abad terakhir, bangunan megah ini mengalami beberapa kali alih fungsi, mulai dari gereja (325 - 1453) dan masjid (1453 - 1935). Setelah itu berubah jadi museum (1935 - 2020), sebelum akhirnya menjadi masjid lagi di bawah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Mengutip dari Antara, sebelumnya bangunan tersebut sempat dibuka untuk umat Muslim, Kristiani, dan warga asing lainnya. Kemudian pada Juni 2020, Pemerintah Turki mengembalikan fungsi Hagia Sophia sebagai masjid. 

Perubahan ini menjadi simbol revolusi religius Recep Tayyip Erdogan yang telah dilakukan selama lebih dari 10 tahun. Mengembalikan fungsi Hagia Sophia menjadi puncak pengembalian ajaran Islam di kehidupan masyarakat Turki yang sebelumnya dikekang pemerintahan sekuler Ataturk.

Pilihan Editor: Fakta Menarik Hagia Sophia di Turki, 9 Abad Masa Pembangunannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.